Deli Serdang (ANTARA) - Sekum Pengprov Taekwondo Indonesia Jawa Tengah (TI Jateng) Effendi Hari mengatakan, pihaknya bakal mengevaluasi dan merancang strategi seusai provinsi tersebut menempati posisi kedua cabang olahraga taekwondo dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara.

"Dari hasil PON ini, ketika sampai di daerah, maka tentu akan kami evaluasi kemudian kita buka buat road map ke depan untuk empat tahun ke depan," kata Effendi di Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa.

Menurut Effendi, Jawa Tengah belum mampu menggeser juara umum bertahan di cabang olahraga tersebut, yakni Jawa Barat (Jabar) karena ada beberapa nomor yang memang pada saat babak kualifikasi tidak lolos.

Effendi menyebutkan bahwa ada lima nomor yang tidak lolos saat babak kualifikasi, hanya saja ia tidak merinci kelima nomor tersebut. Pada PON XXI, ada 22 nomor yang dipertandingkan, sedangkan Jawa Barat hanya mengikuti 17 nomor.

"Karena ada lima nomor yang kita nggak lolos. Itu yang menyebabkan kita nggak bisa leluasa untuk mencari medali. Maka dari itu kita harus segera evaluasi agar kesemuanya nanti kita bisa lolos semua. Dan bisa membuat lini perebutan medali kita lebih leluasa," terang Effendi.

Baca juga: Jabar rajai taekwondo PON XXI dengan mengunci delapan emas

Ia mengungkapkan bahwa pada PON XXI, Jateng menurunkan 19 atlet dengan membidik posisi pertama. Namun, dari hasil pertandingan 12-15 September 2024, baik kategori kyorugi maupun poomsae, Jateng hanya bisa mempertahankan posisi kedua seperti halnya pada PON XX/2021 Papua.

"Ada beberapa atlet yang dipanggil nasional, kita pun akan mencari atlet-atlet berbakat lagi. Kita rencanakan untuk empat tahun ke depan," terang Effendi.

Dalam PON 2024, Jateng hanya mampu mengumpulkan 12 medali dengan rincian empat emas, tiga perak, dan lima perunggu.

Jawa Tengah menempati posisi kedua setelah Jawa Barat sebagai juara umum dengan mengumpulkan 16 medali yakni delapan emas, empat perak dan empat perunggu. Sedangkan di posisi ketiga ditempat DKI Jakarta dengan tiga medali emas, tiga perak dan empat perunggu.

"Kami sebelumnya, perjuangan kita adalah untuk ranking satu, tapi kita masih gagal, belum bisa ke posisi satu. Dari hasil ini kita sampai di daerah kita akan evaluasi," kata Effendi.

Baca juga: Ketum PBTI: Ada peningkatan provinsi peraih medali emas di PON XXI

Baca juga: KONI ingin pembinaan taekwondo dikawal hingga lolos kualifikasi Olimpiade