Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono dan pimpinan angkatan udara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara(ASEAN) membahas soal strategi pertahanan dan stabilitas kawasan di tengah dinamika geopolitik.

Berdasarkan siaran pers TNI AU yang diterima ANTARA Selasa, pembahasan itu dilakukan dalam ASEAN Air Chief Conference (AACC) ke-21 di Siem Reap, Kamboja, Minggu (15/9).

Tidak hanya membahas soal pertahanan, KSAU dan para pemimpin angkatan udara dari negara negara lain di ASEAN juga membahas soal peningkatan kualitas alat utama sistem senjata (alutsista) agar layak menjaga kawasan.

"Pertemuan itu juga menyoroti pentingnya modernisasi alutsista udara dan peningkatan interoperabilitas antar angkatan udara negara-negara di ASEAN," seperti dikutip siaran pers tersebut.

Dengan adanya pertemuan ini, KSAU berharap hubungan diplomasi Indonesia dengan negara-negara ASEAN semakin harmonis.

KSAU juga berharap pertemuan ini membuka peluang bagi TNI AU untuk memperluas kerja sama di bidang pertahanan udara dengan negara-negara ASEAN lainnya.

"Hal ini membuka peluang bagi Indonesia untuk memperluas kerja sama bilateral dan multilateral di bidang pertahanan dengan negara di kawasan Asia Tenggara," ujar siaran pers tersebut.

Di akhir kegiatan, Tonny memberikan cendera mata berupa karya seni perak bermotif tokoh wayang Pandawa Lima kepada Kepala Staf Angkatan Udara Kamboja General Soeung Samnang selaku tuan rumah.

Cendera mata itu juga diberikan kepada para kepala staf angkatan udara ASEAN lainnya sebagai tanda persahabatan dan penghormatan.
Baca juga: Pakar pertahanan nilai tawaran revitalisasi ASEAN perlu dicermati
Baca juga: KSAU tak masalah Angkatan Siber diisi sipil untuk tujuan profesional
Baca juga: KSAU tekankan jajaran TNI AU selalu beradaptasi hadapi perang modern