Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan APBN-Perubahan 2014 siap untuk dilakukan pembahasan dan akan diajukan kepada Badan Anggaran DPR RI pada Selasa (20/5).

"Tanggal 20 (Mei) ke Banggar DPR, nanti dipecah untuk dilakukan pembahasan di komisi," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin.

Askolani mengatakan sebelum diajukan kepada DPR RI minggu depan, draf rancangan APBN-Perubahan tersebut akan dilaporkan terlebih dahulu kepada sidang kabinet serta Presiden untuk mendapatkan persetujuan.

Namun, ia tidak mengatakan lebih banyak mengenai kemungkinan perubahan asumsi, maupun adanya pelebaran defisit, karena masih menunggu hasil penghitungan akhir maupun pembahasan dengan DPR RI.

"Semua akan dilihat, termasuk pendapatan yang bisa dioptimalkan maupun belanja yang dihemat, yang penting APBN aman," ujar Askolani.

Pemerintah segera mengajukan APBN-Perubahan karena beberapa asumsi makro sudah tidak sesuai dengan kondisi perekonomian terkini, seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, maupun lifting ICP minyak.

Sebagai contoh pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam APBN sebesar 6,0 persen, dipastikan akan mengalami revisi karena ekonomi Indonesia tercatat hanya tumbuh sebesar 5,21 persen (yoy) pada triwulan I.

Selain itu, defisit anggaran diperkirakan akan melebar dari target 1,69 persen terhadap PDB, karena penerimaan pajak diprediksi tidak mencapai target APBN dan ada kelebihan belanja subsidi energi dari pagu yang ditetapkan.

Namun, pemerintah memastikan defisit anggaran tidak akan melebihi 2,5 persen terhadap PDB dan masih berada dalam batas aman yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang yaitu dibawah 3 persen terhadap PDB.

(S034/S025)