Berlin (ANTARA News) - Ketua Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde memperingatkan, bahwa krisis Ukraina dapat memiliki konsekuensi ekonomi "parah" bagi negara-negara lain.
Christina Lagarde dalam wawancara dengan surat kabar Jerman, Handelsblatt, pada Senin, juga mengatakan bahwa paket bantuan 17 miliar dolar AS yang diberikan IMF kepada Ukraina tidak akan mencukupi.
"Krisis di Ukraina adalah sebuah bahaya yang sangat sulit untuk diukur (dan) yang risiko penularannya untuk negara-negara lain hampir tidak dapat diprediksi," katanya. Demikian diberitakan AFP.
"Semua sama, dapat memiliki konsekuensi ekonomi yang parah."
Lagarde akan bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin pada Selasa untuk pembicaraan tahunan, di samping dengan kepala-kepala OECD, Bank Dunia, Organisasi Perdagangan Dunia dan Organisasi Perburuhan Internasional, tentang situasi ekonomi global.
Ditanya di mana bahaya terbesarnya berada, ketua IMF menunjuk kekacauan di Ukraina berdampak pada perdagangan internasional, investasi asing langsung, arus modal internasional dan pasokan energi Eropa.
"Ukraina membutuhkan lebih dari 17 miliar dolar AS. Misalnya, bantuan bilateral dari luar negeri dan bantuan keuangan dari lembaga keuangan internasional lainnya," kata Lagarde, menambahkan bahwa masyarakat internasional tidak punya pilihan.
"Kita tidak bisa hanya mengatakan situasi terlalu berbahaya, oleh karena itu kita tidak memberikan uang pada saat ini."
Pemberontak pro-Rusia telah mengklaim pemilih di dua wilayah Ukraina timur secara besar-besaran mendukung kemerdekaan dalam jajak pendapat yang disengketakan pada Minggu, ketika Ukraina bersiap untuk pemilihan presiden pada 25 Mei setelah aksi protes pada Februari memaksa keluar presiden pro-Moskow Viktor Yanukovych.
(A026/S004)
Ketua IMF: krisis Ukraina bisa berdampak ekonomi "parah"
12 Mei 2014 16:24 WIB
Ketua IMF Christine Lagarde (FOTO ANTARA/REUTERS/Ueslei Marcelino)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: