Jakarta (ANTARA News) - Indonesia disepakati akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan forum wisata syariah dunia yakni The 1st OIC International Forum on Islamic Tourism pada 2--3 Juni 2014.

"Ini tindak lanjut dari pertemuan para Menteri Pariwisata negara anggota OKI di Banjul, Gambia, pada 6 Desember 2013 maka digagaslah forum yang akan membahas pengembangan wisata syariah di antara negara anggota OKI," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Sapta Nirwandar di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan mayoritas anggota OKI telah sepakat indonesia menjadi tuan rumah forum tersebut tahun ini.

Sapta berpendapat wisata syariah semakin berkembang mengingat populasi muslim dunia yang terus bertambah atau diperkirakan akan mencapai 2,2 miliar atau sekitar 26,4 persen dari total penduduk dunia 8,3 miliar pada 2030, padahal sebelumnya pada 2012 hanya 1,6 miliar dari 6,9 miliar penduduk dunia pada 2012.

Rata-rata pertumbuhan penduduk muslim menurut Pew Research Center Forum on Religion and Public Life sebesar 1,5 persen setiap tahunnya.

"Melalui forum ini kita harapkan bisa memperkuat posisi wisata syariah sebagai salah satu kunci sukses dalam mendukung ekonomi global," katanya.

Forum Internasional Wisata Syariah itu juga menjadi ajang untuk mengarusutamakan wisata syariah dalam mendukung pembangunan pariwisata global.

Di samping itu mengidentifikasi potensi bisnis yang terdapat dalam produksi wisata syariah sekaligus meningkatkan kerja sama antara negara anggota OKI khususnya dalam pengembangan wisata syariah.

"Forum ini juga diharapkan mampu mempromosikan destinasi wisata syariah dan produk-produknya seperti hotel, paket perjalanan, rumah makan, dan spa. Selain kita harapkan bisa memacu para pelaku industri wisata syariah untuk melihat besarnya potensi bisnis yang terkandung dalam pariwisata berbasis syariah," katanya.

Thomson Reuters dalam State of the Global Islamic Economy 2012 menyebutkan pengeluaran muslim dunia di sektor makanan dan minuman halal mencapai 1.088 miliar dolar AS atau sebesar 16,6 persen dari pengeluaran kebutuhan makan dan minum penduduk dunia dan diperkirakan akan mencapai 1.626 miliar dolar AS pada 2018.

Sementara di sektor perjalanan, umat Muslim dunia menghabiskan 137 miliar dolar AS untuk berwisata pada 2012 atau 12,5 persen dari pengeluaran global, diperkirakan akan mencapai 181 miliar dolar AS pada 2018 atau 12,5 persen dari pengeluaran global di luar perjalanan haji dan umroh.

Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib mengatakan pihaknya menyambut baik inisiatif penyelenggaraan forum tersebut.

"Kami menyambut baik inisiatif dan mendukung penuh forum ini dalam rangka mempromosikan wisata syariah," katanya.