PON Aceh Sumut 2024
Pelatih tim Kalbar harapkan biliar tetap dipertandingkan pada PON 2028
17 September 2024 15:13 WIB
Pelatih tim biliar Kalimantan Barat Noor Fathulliansya (pertama kiri) bersama tim berfoto setelah pebiliar Sahroni (kedua kiri) mendapatkan medali emas pertama dari nomor 8 ball single putra cabang biliar PON Aceh-Sumut 2024 di Pardede Hall, Medan, Senin (16/9/2024). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
Medan (ANTARA) - Pelatih tim biliar Kalimantan Barat Noor Fathulliansya mengharapkan agar cabang biliar tetap dipertandingkan pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.
"Di PON 2028 di NTT dan NTB, biliar tidak masuk menjadi salah satu cabang olahraga (yang dipertandingkan), kami harap perhatian dari KONI Pusat untuk kemudian memasukkan itu," ujar Fathulliansya kepada awak media di Pardede Hall, Selasa.
Ia menjelaskan, Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang melahirkan banyak pebiliar berprestasi di kancah nasional hingga mewakili Indonesia di panggung mancanegara.
Salah satunya, pebiliar Sahroni yang telah mempersembahkan medali emas pada nomor 8 ball single putra cabang PON Aceh-Sumut 2024.
Para pebiliar berprestasi seperti Sahroni maupun pebiliar hebat dari daerah lain, kata dia, tentu menginginkan agar terus menorehkan prestasi di PON sebagai ajang olahraga terbesar di Tanah Air.
Baca juga: Sahroni persembahkan emas pertama cabang biliar untuk Kalimantan Barat
Oleh sebab itu, ia berharap cabang biliar tetap dipertandingkan pada ajang PON 2028 yang bakal kembali digelar di dua provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia mengatakan, ajang PON merupakan momentum kompetisi yang paling strategis, sekaligus untuk pembinaan serta seleksi atlet biliar terbaik untuk berkompetisi mewakili Indonesia di kejuaraan internasional.
"Biliar juga kan akan main di SEA Games sehingga kalau tidak ada di PON maka sangat merugikan kita dalam membangun olahraga biliar Indonesia," ujarnya.
Pada PON Aceh-Sumut 2024, kompetisi biliar yang berlangsung selama 9-19 September, mempertandingkan lima kelas yaitu pool putra, pool putri, carom, english billiard, dan snooker.
Turnamen diikuti 127 atlet putra dan 14 atlet putri. Para atlet berasal dari 32 provinsi yaitu, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bengkulu, Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara.
Selain itu, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo.
Baca juga: Pebiliar Gebby Wibawa jadikan medali emas PON motivasi ke SEA Games
Baca juga: Merintis jalan prestasi biliar Papua Pegunungan
"Di PON 2028 di NTT dan NTB, biliar tidak masuk menjadi salah satu cabang olahraga (yang dipertandingkan), kami harap perhatian dari KONI Pusat untuk kemudian memasukkan itu," ujar Fathulliansya kepada awak media di Pardede Hall, Selasa.
Ia menjelaskan, Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang melahirkan banyak pebiliar berprestasi di kancah nasional hingga mewakili Indonesia di panggung mancanegara.
Salah satunya, pebiliar Sahroni yang telah mempersembahkan medali emas pada nomor 8 ball single putra cabang PON Aceh-Sumut 2024.
Para pebiliar berprestasi seperti Sahroni maupun pebiliar hebat dari daerah lain, kata dia, tentu menginginkan agar terus menorehkan prestasi di PON sebagai ajang olahraga terbesar di Tanah Air.
Baca juga: Sahroni persembahkan emas pertama cabang biliar untuk Kalimantan Barat
Oleh sebab itu, ia berharap cabang biliar tetap dipertandingkan pada ajang PON 2028 yang bakal kembali digelar di dua provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia mengatakan, ajang PON merupakan momentum kompetisi yang paling strategis, sekaligus untuk pembinaan serta seleksi atlet biliar terbaik untuk berkompetisi mewakili Indonesia di kejuaraan internasional.
"Biliar juga kan akan main di SEA Games sehingga kalau tidak ada di PON maka sangat merugikan kita dalam membangun olahraga biliar Indonesia," ujarnya.
Pada PON Aceh-Sumut 2024, kompetisi biliar yang berlangsung selama 9-19 September, mempertandingkan lima kelas yaitu pool putra, pool putri, carom, english billiard, dan snooker.
Turnamen diikuti 127 atlet putra dan 14 atlet putri. Para atlet berasal dari 32 provinsi yaitu, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bengkulu, Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara.
Selain itu, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo.
Baca juga: Pebiliar Gebby Wibawa jadikan medali emas PON motivasi ke SEA Games
Baca juga: Merintis jalan prestasi biliar Papua Pegunungan
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024
Tags: