PON Aceh Sumut 2024
Panitia tunda lomba rowing pantai PON XXI akibat pasang surut air laut
17 September 2024 14:49 WIB
Technical delagate cabang olahraga dayung rowing pantai Budiman Setiawan saat diwawancarai di Pantai Pulau Kapuk, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (18/9/2024). ANTARA/Muhammad Zulfikar.
Aceh Besar (ANTARA) - Panitia penyelenggara cabang olahraga dayung rowing beach sprint atau rowing pantai Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI memutuskan menunda pertandingan akibat pasang surut air laut di Pantai Pulau Kapuk, Kecamatan Loknga, Kabupaten Aceh Besar, Selasa.
"Sebetulnya dengan cuaca saat ini sudah bisa lomba, tetapi karena air lautnya surut dan ada karang maka pertandingan kita tunda," kata technical delagate cabang olahraga dayung rowing pantai Budiman Setiawan di Pantai Pulau Kapuk, Kabupaten Aceh Besar, Selasa.
Budiman yang juga Wakil Ketua Umum III Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) tersebut mengatakan lanjutan babak perempat final akan dilaksanakan pada Rabu (18/9) pagi pukul 06.00 WIB di Pantai Pulau Kapuk, Kabupaten Aceh Besar.
Ia menjelaskan dari dua jalur pertandingan rowing beach sprint, satu di antaranya terdapat tumpukan karang sehingga membahayakan keselamatan para atlet jika tetap bertanding. Oleh karena itu, panitia bersama pihak terkait memutuskan menunda pertandingan.
"Kondisinya itu dangkal dan ada karang sehingga kita tunda, dan kembali dilaksanakan besok," ujarnya.
Sebelum ditunda panitia penyelenggara telah memulai empat pertandingan di nomor coastal woman X1 (CWX1) yang mempertemukan Maluku berhadapan Sulawesi Tenggara, Papua Barat melawan tuan rumah Aceh, DKI Jakarta berhadapan dengan Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan bertemu Jambi.
Sementara itu, salah seorang atlet rowing pantai asal DKI Jakarta, Lola Hanarina Blegur menyikapi positif keputusan panitia yang menunda pertandingan. Apalagi, faktor keselamatan atlet menjadi yang utama selama pertandingan berlangsung.
Pedayung putri kelahiran 26 Juni 2007 tersebut menilai keputusan panitia yang menunda pertandingan sudah tepat. Apalagi, di salah satu jalur lintasan terdapat karang sehingga sangat membahayakan atlet jika tetap bertanding.
"Kita harus menunggu. Sebab mau bagaimana lagi karena memang badai dan sedang pasang surut juga," kata peraih medali perak pada nomor tanding light weight single sculls (LW1X) PON XXI tersebut.
Baca juga: Panitia tunda pertandingan rowing pantai PON XXI akibat cuaca buruk
Baca juga: Sulteng raih dua medali perunggu rowing pada PON 2024
Baca juga: Jabar amankan enam dari delapan emas final dayung rowing
"Sebetulnya dengan cuaca saat ini sudah bisa lomba, tetapi karena air lautnya surut dan ada karang maka pertandingan kita tunda," kata technical delagate cabang olahraga dayung rowing pantai Budiman Setiawan di Pantai Pulau Kapuk, Kabupaten Aceh Besar, Selasa.
Budiman yang juga Wakil Ketua Umum III Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) tersebut mengatakan lanjutan babak perempat final akan dilaksanakan pada Rabu (18/9) pagi pukul 06.00 WIB di Pantai Pulau Kapuk, Kabupaten Aceh Besar.
Ia menjelaskan dari dua jalur pertandingan rowing beach sprint, satu di antaranya terdapat tumpukan karang sehingga membahayakan keselamatan para atlet jika tetap bertanding. Oleh karena itu, panitia bersama pihak terkait memutuskan menunda pertandingan.
"Kondisinya itu dangkal dan ada karang sehingga kita tunda, dan kembali dilaksanakan besok," ujarnya.
Sebelum ditunda panitia penyelenggara telah memulai empat pertandingan di nomor coastal woman X1 (CWX1) yang mempertemukan Maluku berhadapan Sulawesi Tenggara, Papua Barat melawan tuan rumah Aceh, DKI Jakarta berhadapan dengan Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan bertemu Jambi.
Sementara itu, salah seorang atlet rowing pantai asal DKI Jakarta, Lola Hanarina Blegur menyikapi positif keputusan panitia yang menunda pertandingan. Apalagi, faktor keselamatan atlet menjadi yang utama selama pertandingan berlangsung.
Pedayung putri kelahiran 26 Juni 2007 tersebut menilai keputusan panitia yang menunda pertandingan sudah tepat. Apalagi, di salah satu jalur lintasan terdapat karang sehingga sangat membahayakan atlet jika tetap bertanding.
"Kita harus menunggu. Sebab mau bagaimana lagi karena memang badai dan sedang pasang surut juga," kata peraih medali perak pada nomor tanding light weight single sculls (LW1X) PON XXI tersebut.
Baca juga: Panitia tunda pertandingan rowing pantai PON XXI akibat cuaca buruk
Baca juga: Sulteng raih dua medali perunggu rowing pada PON 2024
Baca juga: Jabar amankan enam dari delapan emas final dayung rowing
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024
Tags: