Jakarta (ANTARA) - Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI Athor Subroto mengatakan pihaknya membuat forum diskusi Strategic Policy Forum demi melahirkan ide atau gagasan untuk mendukung program-program dalam memajukan bangsa.

"Karena ini adalah salah satu upaya dari kami untuk terus membuat awareness kita terhadap masyarakat yang kita tuju," kata Athor saat ditemui di kawasan UI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut Athor, seluruh lapisan masyarakat termasuk dari kalangan akademik memiliki peran aktif dalam mewujudkan cita-cita proklamasi yakni menciptakan masyarakat adil dan makmur.

Upaya tersebut bisa dilakukan dengan cara mendukung program pemerintah yakni mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Athor melanjutkan beberapa hal yang bisa dilakukan oleh kaum akademisi yakni menyumbangkan ide dan gagasan untuk kemajuan program-program pemerintah.

Baca juga: CSPS SKSG UI gelar Strategic Policy Forum

Baca juga: UI dan Tsinghua SIGS kerja sama program internasional


Karenanya, pihaknya membuat forum diskusi bertajuk "Membedah Program Strategis Pemerintah Baru dan Solusi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045" yang digelar di Salemba UI, hari ini.

"Kami ikut mendorong secara aktif, paling tidak berdasar ide, gagasan yang kita sampaikan pada forum seperti ini, karena ini adalah salah satu upaya dari kami," tutur Athor.

Melalui forum ini, Athor berharap lahir gagasan dan ide yang dapat menjadi pertimbangan pemerintah terpilih untuk diterapkan dalam rangkaian program kerjanya.

Rangkaian diskusi ini juga diharapkan Athor dapat menarik perhatian masyarakat untuk terus menyumbangkan pikiran dan gagasann-ya untuk kemajuan bangsa.

"Sehingga kita semua bisa berkontribusi aktif, menjaga endurance kita untuk terus mendukung pemerintah sekarang ataupun masa depan, sesegera mungkin mewujudkan cita cita proklamasi kita," ujar Athor.

Untuk diketahui, beberapa pejabat hadir dalam forum ini diantaranya Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pertanian I Ketut Kariyasa, Direktur Kerja sama Bilateral Rini Setiani Sutrino Modouw, Ketua Baznas RI Noor Achmad dan Rektor Universitas Pancasila Marsudi Wahyu Kisworo.