Istanbul (ANTARA) - Inisiatif perdamaian yang digagas oleh China dan Brasil untuk perang di Ukraina layak mendapatkan dukungan, kata Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev ​​​​​​.

“Menurut kami, rencana perdamaian dari China dan Brasil layak mendapatkan dukungan,” kata Kassym-Jomart Tokayev dalam sebuah pernyataan oleh kepresidenan Kazakhstan selama pertemuan di ibu kota Astana pada Senin (16/9).

Dengan berargumen bahwa Rusia secara militer tidak dapat dikalahkan, Tokayev mengingatkan bahwa eskalasi konflik di Ukraina akan mengakibatkan konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki bagi seluruh umat manusia dan bagi semua negara yang terlibat secara langsung.

Meskipun peluang bagus untuk mencapai gencatan senjata terlewatkan karena penolakan untuk menyepakati perjanjian Istanbul pada 2022 di awal konflik, Tokayev mengatakan bahwa kesempatan untuk mencapai perdamaian masih ada.

“Penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati semua inisiatif perdamaian dari berbagai negara dan membuat keputusan untuk menghentikan tindakan militer dan kemudian beralih dengan membahas masalah teritorial,” tuturnya.

Tokayev melanjutkan bahwa meskipun para pemimpin datang dan pergi, rakyat harus hidup dalam kedamaian dan saling pengertian, terutama mereka yang bertetangga.

“Kazakhstan memiliki perbatasan darat terpanjang dengan Rusia di dunia, kerjasama antara negara kami berkembang dalam kerangka kemitraan strategis dan aliansi,” ucapnya.

Dirinya menuturkan bahwa di Kazakhstan, terdapat simpati yang tulus terhadap rakyat dan budaya unik Ukraina. Menurutnya, tidak pernah ada perselisihan antara kedua negara dan kedutaan besar Kazakhstan terus berfungsi di Kiev.

Adapun pada Mei, China dan Brasil mengajukan proposal untuk perundingan perdamaian dengan partisipasi Rusia dan Ukraina.

Minggu lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak proposal tersebut sebagai hal yang merusak.

Sedangkan pejabat Rusia telah menyambut proposal tersebut sebagai sesuatu yang berimbang.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Ketegangan geopolitik dan kebijakan bertetangga baik
Baca juga: Xi Jinping siap bekerja sama wujudkan komunitas China-Kazakhstan
Baca juga: Kemlu RI: Konflik Rusia-Ukraina harus selesai lewat usaha semua pihak