Jakarta (ANTARA) - Pasar modal Indonesia yang dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), memiliki beragam sektor saham yang mewakili berbagai industri di negara ini.

Sektor saham merupakan sekelompok perusahaan yang menjalankan aktivitas bisnis yang sama.

Adanya pengadaan sektor saham memudahkan dalam mengidentifikasi kinerja perusahaan atau emiten berdasarkan kelompok atau jenis usahanya.

Selain itu, investor (orang yang melakukan investasi) akan lebih tepat dalam membandingkan kinerja satu emiten dengan yang lainnya di kelompok usaha yang lebih sesuai.

Lantas, apa saja sektor saham yang ada di pasar modal Indonesia? melansir dari laman IDX, berikut daftar sektor saham di pasar modal Indonesia:

1. Sektor Energi

Sektor energi mencakup perusahaan yang menjual produk atau jasa terkait yang berkaitan dengan ekstraksi energi, mencakup energi tidak terbarukan atau fossil fuels, seperti perusahaan Pertambangan Minyak Bumi, Gas Alam, Batu Bara, dan perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa yang mendukung industri tersebut.

Selain itu sektor ini juga mencakup perusahaan yang menjual produk dan jasa energi alternatif. Adapun yang termasuk perusahaan sektor energi, diantaranya PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

2. Sektor Barang Baku

Sektor saham barang baku mencakup perusahaan yang menjual produk dan jasa yang digunakan oleh industri lain sebagai bahan baku untuk memproduksi barang jadi.

Termasuk perusahaan yang memproduksi barang kimia, material konstruksi, wadah & kemasan, pertambangan logam & mineral non-energi, dan produk kayu & kertas.

Adapun perusahaan yang termasuk kedalam sektor saham barang baku, diantaranya PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS)

3. Sektor Perindustrian

Sektor saham perindustrian mencakup perusahaan yang menjual produk dan jasa yang secara umum dikonsumsi oleh industri, bukan oleh konsumen. Jenis perusahaan yang masuk dalam sektor saham ini antara lain dirgantara, pertahanan, produk konstruksi, produk listrik dan mesin.

Sedangkan untuk jasa yang masuk dalam sektor saham ini antara lain pengelolaan lingkungan, percetakan, pemasok barang, dan juga jasa profesional. Adapun perusahaan yang termasuk kedalam sektor saham perindustrian yakni PT Astra International Tbk (ASII) dan PT United Tractors Tbk (UNTR)

4. Sektor Barang Konsumen Primer

Sektor saham barang konsumen primer mencakup perusahaan yang menyediakan barang dan jasa yang dijual ke konsumen untuk kebutuhan utama. Perusahaan yang masuk dalam sektor saham ini misalnya perusahaan makanan, minuman, supermarket, apotek, hingga barang rumah tangga.

Adapun perusahaan yang termasuk kedalam sektor saham barang konsumen primer, diantaranya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

5. Barang Konsumen Non-Primer

Sektor saham barang konsumen non-primer berisi saham dari perusahaan yang memproduksi ataupun mendistribusi barang sekunder. Jenis perusahaan yang masuk dalam sektor saham barang konsumen non-primer antara lain industri kendaraan, peralatan rumah tangga, alas kaki, pakaian, tekstil, kebutuhan olahraga hingga barang rekreasi.

Selain produk sektor saham ini juga terdapat jenis jasa seperti pariwisata, pendidikan, media, periklanan, hingga hiburan. Adapun perusahaan yang termasuk kedalam sektor saham ini diantaranya PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT MD Pictures Tbk (FILM), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

6. Sektor Kesehatan

Sektor saham kesehatan mencakup perusahaan yang menyediakan produk dan layanan kesehatan seperti produsen peralatan dan perlengkapan kesehatan, penyedia jasa kesehatan, perusahaan farmasi, dan riset di bidang kesehatan.

Adapun perusahaan yang termasuk kedalam sektor saham ini diantaranya PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido (SIDO), PT Siloam International Hospitals (SILO).

7. Sektor Keuangan

Perusahaan sektor saham ini menyediakan jasa keuangan, antara lain bank, jasa investasi, asuransi, dan juga lembaga keuangan konsumen.

Adapun perusahaan yang termasuk kedalam sektor saham ini diantaranya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

8. Sektor Properti dan Real Estate

Sektor saham properti dan real estate ini mencakup perusahaan pengembang properti, real estate dan perusahaan pendukungnya. Adapun perusahaan yang termasuk kedalam sektor saham ini diantaranya PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

9. Sektor Teknologi

Sektor saham teknologi berisi kelompok perusahaan yang menjual produk juga layanan teknologi. Jenis perusahaan sektor saham ini seperti perusahaan layananan internet, produsen perangkat lunak dan perangkat keras, platform media sosial, peralatan komputer, hingga perangkat elektronik.

Adapun perusahaan yang termasuk kedalam sektor saham ini seperti PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Wir Asia Tbk (WIRG).

10. Sektor Infrastruktur

Sektor saham infrastruktur mencakup perusahaan pengembang dan penyedia infrastruktur, antara lain infrastruktur transportasi, perusahaan telekomunikasi, perusahaan konstruksi bangunan sipil, perusahaan telekomunikasi, dan perusahaan Utilitas.

Adapun perusahaan yang termasuk kedalam sektor saham ini seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

11. Sektor Transportasi & Logistik

Sektor saham ini mencakup perusahaan yang berperan dalam aktivitas perpindahan dan pengangkutan seperti penyedia transportasi serta perusahaan penyedia jasa logistik dan pengantaran. Adapun perusahaan yang termasuk kedalam sektor saham ini seperti PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

Baca juga: Pengertian dan jenis-jenis saham

Baca juga: IHSG menguat di tengah 'wait and see' kebijakan BI dan The Fed

Baca juga: IHSG Selasa dibuka menguat 20,60 poin