PON Aceh Sumut 2024
Panitia tunda pertandingan rowing pantai PON XXI akibat cuaca buruk
17 September 2024 10:43 WIB
Wakil Technical Delagate cabang olahraga dayung rowing beach, Harlina Harun saat diwawancarai di Pantai Pulau Kapuk, Kecamatan Loknga, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (17/9/2024). ANTARA/Muhammad Zulfikar.
Aceh Besar (ANTARA) - Panitia penyelenggara cabang olahraga dayung Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI kembali menunda pertandingan babak perempat final rowing beach sprint atau rowing pantai akibat cuaca buruk yang melanda Pantai Pulau Kapuk, Kecamatan Loknga, Kabupaten Aceh Besar.
"Tadi sudah ada empat race yang dilaksanakan namun karena cuaca buruk, pertandingan dihentikan sementara hingga waktu yang belum dapat ditentukan," kata wasit cabang olahraga dayung rowing beach, Harlina Harun di Pantai Pulau Kapuk, Kecamatan Loknga, Kabupaten Aceh Besar, Selasa.
Empat pertandingan yang sudah dimulai pada Selasa pagi tersebut yakni nomor coastal woman X1 (CWX1) yang mempertemukan Maluku berhadapan Sulawesi Tenggara, Papua Barat melawan tuan rumah Aceh, DKI Jakarta berhadapan dengan Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan yang bertemu Jambi.
Lina, sapaan akrabnya, mengatakan sebelumnya pertandingan rowing beach sprint pada Senin (16/9) juga sempat ditunda akibat hujan, angin kencang dan kondisi gelombang laut yang terjadi di Pantai Kapuk, Loknga. Panitia memutuskan sisa pertandingan tersebut dilanjutkan pada Selasa pagi.
"Jadi kemarin itu tertunda juga akibat hujan dan beberapa race yang tertunda dialihkan pada hari ini," ujar Lina.
Baca juga: Cuaca buruk, panitia tunda final dayung PON nomor SUP
Menyikapi dua kali penundaan tersebut terdapat dua pilihan yaitu tetap melanjutkan pertandingan hingga sore hari setelah cuaca membaik, atau kembali melanjutkannya pada Rabu pagi (18/9). Penundaan tersebut ditujukan untuk mengedepankan keselamatan atlet serta pihak-pihak yang terlibat selama pertandingan berlangsung.
"Salah satu tantangan di Pantai Pulau Kapuk itu munculnya karang ketika terjadi pasang surut. Kondisi itu dapat membahayakan atlet apabila lomba tetap dilanjutkan," ujar Lina yang juga pengurus Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI).
Pada kesempatan itu, Lina mengatakan pertandingan cabang olahraga dayung kano slalom yang awalnya digelar di Pantai Pulau Kapuk juga dipindahkan ke Bendungan Keuliling, Kabupaten Aceh Besar. Faktor cuaca dan karang menjadi utama pemindahan lokasi pertandingan.
"Jadi, tidak memungkinkan atlet itu melakukan eskimo roll di Pantai Pulau Kapuk karena bahaya terkena karang," jelas dia.
Baca juga: Dayung - Bumi Pasundan kembali tambah pundi-pundi emas
"Tadi sudah ada empat race yang dilaksanakan namun karena cuaca buruk, pertandingan dihentikan sementara hingga waktu yang belum dapat ditentukan," kata wasit cabang olahraga dayung rowing beach, Harlina Harun di Pantai Pulau Kapuk, Kecamatan Loknga, Kabupaten Aceh Besar, Selasa.
Empat pertandingan yang sudah dimulai pada Selasa pagi tersebut yakni nomor coastal woman X1 (CWX1) yang mempertemukan Maluku berhadapan Sulawesi Tenggara, Papua Barat melawan tuan rumah Aceh, DKI Jakarta berhadapan dengan Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan yang bertemu Jambi.
Lina, sapaan akrabnya, mengatakan sebelumnya pertandingan rowing beach sprint pada Senin (16/9) juga sempat ditunda akibat hujan, angin kencang dan kondisi gelombang laut yang terjadi di Pantai Kapuk, Loknga. Panitia memutuskan sisa pertandingan tersebut dilanjutkan pada Selasa pagi.
"Jadi kemarin itu tertunda juga akibat hujan dan beberapa race yang tertunda dialihkan pada hari ini," ujar Lina.
Baca juga: Cuaca buruk, panitia tunda final dayung PON nomor SUP
Menyikapi dua kali penundaan tersebut terdapat dua pilihan yaitu tetap melanjutkan pertandingan hingga sore hari setelah cuaca membaik, atau kembali melanjutkannya pada Rabu pagi (18/9). Penundaan tersebut ditujukan untuk mengedepankan keselamatan atlet serta pihak-pihak yang terlibat selama pertandingan berlangsung.
"Salah satu tantangan di Pantai Pulau Kapuk itu munculnya karang ketika terjadi pasang surut. Kondisi itu dapat membahayakan atlet apabila lomba tetap dilanjutkan," ujar Lina yang juga pengurus Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI).
Pada kesempatan itu, Lina mengatakan pertandingan cabang olahraga dayung kano slalom yang awalnya digelar di Pantai Pulau Kapuk juga dipindahkan ke Bendungan Keuliling, Kabupaten Aceh Besar. Faktor cuaca dan karang menjadi utama pemindahan lokasi pertandingan.
"Jadi, tidak memungkinkan atlet itu melakukan eskimo roll di Pantai Pulau Kapuk karena bahaya terkena karang," jelas dia.
Baca juga: Dayung - Bumi Pasundan kembali tambah pundi-pundi emas
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024
Tags: