Jakarta (ANTARA News) - TNI AL membekali prajurit Korps Marinir yang menjadi bagian dari Kontingen Garuda XXIII-A ke Lebanon dengan lima peralatan Reserve Osmosis untuk menghasilkan air tawar layak minum di medan tugas. Kelima peralatan itu diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Kadislitbangal, Laksamana Pertama TNI Songkal VH Simanjuntak kepada Komandan Pasukan Marinir (Danpasmar-2) TNI (Mar) Giyarto di Lapangan Apel Brigif-II Pasmar-2 Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat. Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Slamet Yulistiyono mengutip Kadislitbangal Laksma TNI Songkal VH Simanjuntak menyebutkan, pembuatan alat "Reserve Osmosis" dapat meningkatkan moral prajurit yang bertugas. Peralatan berukuran panjang dua meter, lebar satu meter, tinggi 1,8 meter, dan berat 300 kilogram itu dapat dipakai untuk menghasilkan air tawar yang bersumber dari air kolam, air danau dan air laut sehingga layak minum itu mengingat persediaan air tawar di wilayah tugas bisa jadi terbatas, katanya. Alat Reserve Osmosis itu merupakan hasil karya Dislitbangal TNI, katanya menambahkan. Indonesia menyiapkan satu batalyon mekanis TNI yang berasal dari TNI Angkatan Darat (652 personel), TNI Angkatan Laut (273), TNI Angkatan Udara (39), Markas Besar TNI (13) dan Departemen Luar Negeri tiga orang sebagai penerjemah untuk mendukung misi PBB di Lebanon Selatan yang porak-poranda akibat invasi Israel itu. Pasukan TNI yang akan didukung 32 panser baru VAB dari Prancis itu semula akan diberangkatkan secara bertahap pada 20 dan 28 September 2006. Namun pemberangkatan pasukan yang tergabung dalam UNIFIL itu diundur hingga bulan Oktober. (*)