Ia membeberkan, keberhasilannya meraih dua emas, yakni nomor pertandingan 1.500 meter dan 800 meter putra, pada multicabang olahraga nasional itu karena dukungan semangat dan doa dari orang-orang terdekatnya.
"Walau sakit, tetapi ibu saya selalu mendukung dan keluarga juga terus memotivasi, serta menyuruh saya agar menyelesaikan misi di PON tahun ini," kata Wahyudi usai menerima medali emas nomor 800 meter putra di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin.
Lebih lanjut Wahyudi membeberkan, untuk mengurangi rasa khawatir tentang kondisi ibu yang sedang dirawat, keluarga besarnya juga turut merawat orang tuanya tersebut.
Ia berharap, dengan mendapatkan dua medali utama, ibu dari atlet berumur 26 tahun itu akan lebih bersemangat untuk berobat agar cepat sembuh.
"Jadi kalau sudah sembuh, semoga bisa mendampingi saya untuk kejuaraan-kejuaraan lain berikutnya," ujar anggota TNI Angkatan Laut (AL) berpangkat Sersan Dua (Serda) tersebut.
Ia menambahkan, dukungan dari pelatih dan institusi tempatnya bekerja juga menjadi faktor keberhasilan meraih dua emas.
Final lari nomor 800 m putra diikuti delapan peserta, yang berasal dari tujuh provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Maluku Utara, Maluku, Aceh, dan Sumatera Utara.
Baca juga: Odekta koleksi emas lari 5.000 meter dan 10.000 meter
Baca juga: Atletik - Dua wakil DKI Jakarta rebut emas dan perak 800 meter putri