Tangerang (ANTARA) - Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian di ICE BSD Tangerang, Banten menghasilkan penandatanganan 11 kerja sama (MoU) dengan nilai mencapai Rp3,1 triliun.

“Bunex 2024 mencatat total transaksi langsung senilai Rp2,32 miliar dengan potensi transaksi dari para buyer mencapai Rp367 miliar dan penandatanganan 11 MoU dengan nilai mencapai Rp3,1 triliun," kata ketua pelaksana Bunex 2024 Prayudi Syamsuri dalam keterangan yang diterima di Tangerang, Senin.

Perlu diketahui, Bunex 2024 digelar selama tiga hari pada tanggal 12 -14 September 2024 dengan mengusung tema “Perkebunan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan dan Energi Menuju Indonesia Emas 2045".

Prayudi mengungkapkan Bunex 2024 telah berhasil menyelenggarakan acara dengan total pendukung 133 booth yang terdiri dari 60 booth UMKM dan 73 booth dari perusahaan perkebunan dan lembaga pendukung lainnya. Adapun total pengunjung mencapai lebih dari 15.268 pengunjung.

Prayudi juga mendorong semua pihak untuk terus meningkatkan mutu, nilai tambah, serta daya saing produk perkebunan Indonesia. Dari berbagai pencapaian ini, para UMKM mengapresiasi Kementan dan BPDPKS karena merasakan langsung dampak positif dari terselenggaranya Bunex ini.

Salah satu highlight dari expo ini adalah diperkenalkannya teknologi biodiesel B50, yang diharapkan dapat mendukung program ketahanan energi.

"Semoga segala upaya yang kita laksanakan dalam Bunex ini dapat terus memberikan kontribusi, baik saat ini maupun di masa depan, untuk meningkatkan kesejahteraan Indonesia," katanya.

Selain itu, sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi terhadap kontribusi para stakeholder, UMKM, serta pelaku usaha di industri perkebunan, diberikan berbagai penghargaan yang mencerminkan dedikasi dan usaha.

"Melalui penghargaan ini, diharapkan dapat memotivasi dan menghargai kontribusi mereka yang berperan penting dalam kesuksesan acara dan pengembangan usaha," ujarnya.

Dalam pagelaran Bunex juga ditampilkan sejumlah inovasi pengolahan berbasis kelapa sawit dengan keluaran minyak goreng untuk pangan dan biodiesel untuk energi, talkshow dan FGD tentang kelapa sawit dan perkebunan lainnya, Forum Investasi, demo alat dan mesin perkebunan, coaching Klinik perkebunan dan kegiatan lainnya.

Bunex 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan, bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini menjadi ajang penting untuk memperluas akses pasar bagi Unit Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pengusaha milenial di sektor perkebunan.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto menekankan pentingnya sektor perkebunan sebagai penyumbang devisa terbesar dari sektor nonmigas.

"Melalui Bunex ini, kita semakin sadar bahwa sektor perkebunan merupakan kekuatan besar dalam perekonomian nasional, dan Perkebunan Indonesia Expo adalah ajang yang tepat untuk mempromosikan produk-produk perkebunan dengan cara yang lebih modern," kata dia.

Baca juga: Kampung Belgia di perkebunan Jember tawarkan agrowisata heritage
Baca juga: Wamentan ingin komoditas perkebunan jadi juara di perdagangan dunia
Baca juga: Wamentan: Teknologi mampu ciptakan bibit tanaman perkebunan yang baik