Jakarta (ANTARA News) - Aktivis Greenpeace Indonesia mendesak presiden Indonesia mendatang lebih peduli pada isu-isu lingkungan dalam agenda politiknya. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan "Pilih Lingkungan" di patung Selamat Datang Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu.


Bentangan spanduk itu sebagai penanda peluncuran kampanye 100 Persen Indonesia, tentang desakan itu.




"Pengertian 100 persen itu artinya kesungguhan. Maka kami ingin membuat tantangan yang maksimal kepada calon presiden sampai diamana kesungguhan mereka terhadap isu-isu lingkungan ke depan," kata Kepala Greenpeace Indonesia, Longgena Ginting.

Dia mengatakan lewat kampanye 100 Persen Indonesia, Greenpeace Indonesia ingin mengajak masyarakat mendesak para kandidat presiden untuk 100 persen berkomitmen terhadap lingkungan Indonesia dan menjalankan komitmennya bila nanti terpilih.

"Calon presiden jangan hanya fokus pada ekonomi tetapi juga bagaimana lingkungan dikelola," kata Ginting.

Pembangunan ekonomi sangat tergantung pada pengelolaan lingkungan dan sebaliknya. Kami mau pembangunan ekonomi dan lingkungan itu seimbang," jelas dia.

Menurut Greenpeace Indonesia, ada empat isu utama pada lingkungan ini, 100 persen melindungi hutan dan gambut secara utuh dan permanen melalui tata kelola pemerintahan yang kuat, 100 persen melindungi laut melalui reformasi perikanan dan penegakan hukum di setiap tingkatan pengelolaan perikanan.

Selain itu 100 persen energi bersih dan terbarukan dengan menghentikan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, dan 100 persen sumber air yang terbebas dari bahan kimia berbahaya industri.



"Lingkungan, habitat, dan satwa tidak punya suara. Kami ingin menggalang suara bagi mereka. Keberadaan mereka nanti sangat ditentukan siapa presiden ke depan. Ancaman krisis lingkungan sudah terasa maka perlu presiden yang bisa memperbaiki kondisi itu," katanya.




Saat ini Greenpeace Indonesia sudah berhasil mengumpulkan 2.000 petisi dari online dalam satu pekan. Petisi ini akan terus dikumpulkan hingga menjelang Pemilu Presiden pada Juli nanti dengan target minimal 200.000 petisi.