Cianjur, Jawa Barat (ANTARA News) - Situs megalitikum Gunung Padang, di Desa Karya Mukti, Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dinilai potensial menjadi destinasi wisata kombinasi antara wisata minat khusus, wisata budaya, dan wisata alam.

"Situs ini idealnya dikembangkan sebagai destinasi wisata minat khusus dikombinasikan dengan heritage dan ecotourism," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, I Gde Pitana, di Cianjur, Minggu.

Untuk menjadi wisata minat khusus, kata dia, situs yang pernah diteliti ilmuwan Belanda, NJ Krom, pada 1949 itu dia nilai cocok karena medan tempuhnya penuh tantangan, di antaranya pendakian teras pertama yang kemiringannya mencapai 45 derajat.

Selain itu medan tempuh menuju situs dari pusat kota Cianjur mencapai 25-30 kilometer, dengan 20 kilometer badan jalan bergelombang, bahkan sebagian rusak.

"Dari sisi heritage, jelas ada banyak hal bisa digali di sini," katanya.

Ia mencontohkan banyak berkembang cerita rakyat terkait dengan situs yang juga oleh masyarakat setempat dikenal sebagai Nagari Siang Padang itu.

Sejumlah relief yang ditemukan di antara tumpukan batu di dalamnya juga diduga merupakan hasil budaya, di antaranya relief batu mirip kujang, jejak kaki macan, hingga batu bernada.

"Untuk ecotourism juga sesuai mengingat pegunungan, bukit, lembah, dan sungai yang mengelilingi Gunung Padang sangat potensial untuk menjadi destinasi pendukung," katanya.

Situs Gunung Padang dikelilingi lima pegunungan, yakni Gunung Karuhun, Pasir Buluh, Bukit Ciwangun, Gunung Batu, dan Gunung Gede.

Di sisi barat terdapat Lembah Cihandeleum dan situs dikelilingi Sungai Cipanggulaan.