Jakarta (ANTARA News) - Teknologi terus mengupayakan efisiensi penggunaan bahan bakar di kendaraan bermotor. Berbagai kontes pun digelar bak sayembara mencari mobil paling irit dan tetap nyaman.

Turnamen Shell Eco-Marathon Europe 2014 yang bakal digelar di Rotterdam, Belanda, pertengahan Mei mendatang merupakan turnamen yang patut menjadi acuan.


Di Asia, lomba adu irit dan efisien dari Shell (produser bahan bakar dan pelumas papan atas dunia) juga digelar, terakhir pada Februari lalu di Manila dengan rute jalan raya biasa, yaitu kawasan Roxas Boulevard. Indonesia menyabet tujuh posisi bergengsi turnamen dunia itu.

Salah satu peserta kompetisi ini mengklaim mobilnya bisa mengirit penggunaan bahan bakar hingga rasio 1 liter untuk 3.500 kilometer.

Mobil listrik buatan Universitas Trier, bentuknya seperti mobil balap mini, dan pengemudinya memakai helm layaknya pebalap. Tapi mobil yang kedua tipenya dinamai Proton dan Aeris itu bukan untuk kebut-kebutan, melainkan melaju dengan bahan bakar sehemat-hematnya.

Lalu apa tips agar bisa mendapatkan 3.500 kilometer dengan satu satu liter bensin super?

Jarak tempuh ditentukan oleh bobot pengemudi, aerodinamika mobil, material penyusun mobil, kondisi jalan dan cuaca, dan lain sebagainya. Salah satu aspek penting: semakin enteng supir, semakin irit energi yang diperlukan. Mobil Proton menggunakan serat karbon sehingga bobot kendaraan hanya 37 kilogram, lebih hemat 10 kilogram dari tipe biasa.

"Tips lain adalah tinggi badan pengemudi yang jangan lebih dari 1,6 meter dan berat badannya maksimal 50 kilogram," kata Matthias Braband, kepala proyek mobil seperti dikutip dari laman Deutsche Welle.