Semarang (ANTARA News) - Pemerintah meluncurkan produk baru Saving Bonds Retail (SBR) seri 001 yang hasil penjualannya bisa digunakan untuk menutup kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"Pemerintah sebelumnya menerbitkan produk yang hampir sama yaitu Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel (Sukri), namun SBR ini memiliki keunggulan dibandingkan dua produk sebelumnya," ujar Branch Manager PT Danareksa Sekuritas Semarang Melcy RS Makarawung di Semarang, kemarin.
Keunggulan tersebut yaitu meski memiliki besaran imbal hasil yang sama dengan ORI dan Sukri, namun khusus untuk SBR tidak terpengaruh oleh penurunan bunga penjaminan dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
"Untuk besaran imbal baik ORI, Sukri, maupun SBR sama-sama 8,75 persen yang terdiri dari suku bunga BI 7,5 persen ditambah bunga penjaminan dari LPS 1,25 persen," jelasnya.
Menurutnya jika bunga penjaminan dari LPS mengalami kenaikan maka imbal hasil SBR juga akan mengikuti kenaikan tersebut namun hal yang sama tidak berlaku jika terjadi penurunan.
"Berbeda dengan ORI dan Sukri, untuk imbal hasil dua produk ini mengikuti fluktuasi dari bunga penjaminan dari LPS," kata Melcy.
Perbedaan lain jika ORI dan Sukri memiliki masa tenor tiga tahun, SBR hanya selama dua tahun. Sementara jika dua produk terdahulu itu bisa diperjualbelikan, SBR tidak berlaku di pasar sekunder, namun hanya pasar primer atau hanya bisa disimpan oleh pembeli pertama.
Melcy mengatakan untuk penawaran SBR tersebut sudah dimulai sejak 2 Mei lalu dan akan berakhir pada 22 Mei mendatang.
Danareksa menargetkan penjualan sebesar Rp50 miliar untuk seluruh Indonesia. Melcy mengatakan meskipun tidak ada target khusus untuk cabang namun demikian Danareksa Semarang yang membawahkan Semarang dan Solo akan berupaya optimal untuk melakukan penjualan SBR 001 ini.
Dari total target Pemerintah sebesar Rp2,5 triliun saat ini sudah terjual sebanyak Rp700 miliar. Untuk agen penjualannya Pemerintah telah menunjuk 18 bank dan tiga sekuritas salah satunya Danareksa.(*)
Pemerintah luncurkan "Saving Bonds Retail" 001
11 Mei 2014 06:02 WIB
Kemenkeu (istimewa)
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: