Dua bangunan terbakar saat Shalat Jumat
9 Mei 2014 21:29 WIB
ilustrasi Warga membersihkan puing sisa kebakaran rumah di Jalan Landak Baru, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulsel, Minggu (23/2). (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)
Padang (ANTARA News) - Dua unit bangunan berupa gudang pertanian dan satu unit rumah milik Annan (50) di Jalan Palinggam RT 3 RW 3 Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) terbakar saat warga menunaikan ibadah Shalat Jumat.
Umi Ati (28) salah seorang saksi mata mengatakan api pertama sekali terlihat pada bagian belakang gudang. Si "jago merah" langsung membesar dan merembet ke rumah yang berada di sebelahnya.
"Saya melihat kepulan asap, waktu dilihat ternyata api di belakang gudang sudah membesar dan langsung memberitahu kepada warga di sini," katanya.
Ia menyebutkan warga yang berada di lokasi kejadian berupaya memadamkan api dengan menggunakan ember namun usaha tersebut sia-sia karena api sudah membesar.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK), Edi Asri mengungkapkan api dipicu karena terjadinya hubungan pendek arus listrik di di bagian gudang dan merembet ke rumah yang berada di sebelahnya
"Tidak ada korban namun kerugian ditaksir sekitar Rp700 juta," katanya.
Ia menjelaskan peristiwa kebakaran itu pertama sekali terjadi pada bagian belakang gudang sekitar pukul 12.40 WIB. Kondisi bangunan yang terbuat dari papan dan sudah dimakan usia memicu api cukup mudah menjalar ke rumah.
Hanya dalam waktu setengah jam, si jago merah menghanguskan seluruh bangunan yang sebelumnya dipakai untuk menyimpan hasil pertanian itu. Api juga menghanguskan rumah beserta isinya yang berada di sebelahnya.
Untuk memadamkan api, petugas mengerahkan empat armada pemadam berikut 20 orang petugas. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.00 WIB.
"Kami mendapat informasinya saat melaksanakan shalat Jumat sehingga agak terlambat," katanya. (KR-AGP/H014)
Umi Ati (28) salah seorang saksi mata mengatakan api pertama sekali terlihat pada bagian belakang gudang. Si "jago merah" langsung membesar dan merembet ke rumah yang berada di sebelahnya.
"Saya melihat kepulan asap, waktu dilihat ternyata api di belakang gudang sudah membesar dan langsung memberitahu kepada warga di sini," katanya.
Ia menyebutkan warga yang berada di lokasi kejadian berupaya memadamkan api dengan menggunakan ember namun usaha tersebut sia-sia karena api sudah membesar.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK), Edi Asri mengungkapkan api dipicu karena terjadinya hubungan pendek arus listrik di di bagian gudang dan merembet ke rumah yang berada di sebelahnya
"Tidak ada korban namun kerugian ditaksir sekitar Rp700 juta," katanya.
Ia menjelaskan peristiwa kebakaran itu pertama sekali terjadi pada bagian belakang gudang sekitar pukul 12.40 WIB. Kondisi bangunan yang terbuat dari papan dan sudah dimakan usia memicu api cukup mudah menjalar ke rumah.
Hanya dalam waktu setengah jam, si jago merah menghanguskan seluruh bangunan yang sebelumnya dipakai untuk menyimpan hasil pertanian itu. Api juga menghanguskan rumah beserta isinya yang berada di sebelahnya.
Untuk memadamkan api, petugas mengerahkan empat armada pemadam berikut 20 orang petugas. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.00 WIB.
"Kami mendapat informasinya saat melaksanakan shalat Jumat sehingga agak terlambat," katanya. (KR-AGP/H014)
Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: