Moskow (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, Sabtu (14/9), mengatakan bahwa Moskow akan menanggapi secara militer jika Ukraina diizinkan menyerang wilayah Rusia dengan rudal Barat.
"Oleh karena itu, kami akan menanggapi dengan tepat. Ada risiko serius di sini. Washington, London dan musuh lainnya meremehkan tingkat bahaya permainan yang telah mereka mulai," kata Ryabkov kepada wartawan di KTT Media BRICS di Moskow.
"Biarkan mereka mengambil langkah ke arah itu terlebih dahulu, dan mereka akan menerima tanggapan militer yang komprehensif," tambah Ryabkov.
Mengevaluasi kemungkinan Barat mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan senjata jarak jauh, Ryabkov mengindikasikan bahwa keputusan telah dibuat beberapa waktu lalu dan sinyal tentang masalah tersebut telah disampaikan ke Kiev.
Ryabkov, yang mengeklaim bahwa AS dan Inggris berusaha meningkatkan ketegangan di Ukraina ke tingkat yang tidak terkendali, mencatat bahwa Rusia telah mengirim sinyal ke AS melalui kontak tingkat kedutaan untuk meninggalkan pendekatan itu, tetapi sinyal tersebut tidak efektif.
Rusia mungkin melarang ekspor uranium ke AS
Ryabkov, yang mengatakan AS sedang menjalankan kebijakan agresif terhadap Rusia, menyarankan bahwa Rusia mungkin memberlakukan larangan ekspor uranium ke AS sebagai tanggapan atas sanksi yang dijatuhkan pada negaranya.
Dia menyoroti bahwa AS berusaha mencegah kerja sama militer-teknis antara Rusia dan Iran.
"AS ingin mengganggu hubungan antara Rusia dan Iran dan bermain sesuai kepentingannya sendiri di bidang milik orang lain, tetapi mereka tidak akan berhasil dalam hal ini," kata Ryabkov.
"AS tidak dapat mencampuri urusan orang lain. Mereka harus menangani masalah mereka sendiri. Ada banyak masalah di dalam perbatasan mereka sendiri di Amerika Utara," tambahnya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Rusia usir enam diplomat Inggris atas tuduhan spionase
Baca juga: Putin puji peran BRICS dalam kerja sama keamanan anggotanya
Baca juga: Menlu Inggris umumkan dukungan tambahan senilai Rp12 T untuk Ukraina
Rusia akan respons secara militer jika Ukraina lancarkan serangan
15 September 2024 08:48 WIB
Arsip - Bendera nasional Rusia di Kremlin, Moskow, Rusia (6/1/2023). (ANTARA/Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr/aa)
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024
Tags: