Ia membeberkan, PON XXI merupakan momentum yang ketiga bagi perempuan berumur 27 tahun itu untuk mengikuti ajang yang sama.
"Emas ini adalah hasil yang saya tunggu-tunggu untuk mendapatkan pencapaian prestasinya," kata Aprilia usai memastikan diri menjadi yang tercepat di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (14/9).
Lebih lanjut dia membeberkan, pada PON XVIII Riau 2012 saat masih membela tim Sumatera Barat (Sumbar), atlet berhijab itu juga berhasil merebut medali emas.
Baca juga: Aprilia Kartina rebut emas 800 m putri
"Jadi emas ini saya persembahkan untuk anak, karena tidak menyangka saya bisa menyalip lawan menjelang akhir lomba atau finish," ujar perempuan berpangkat Sersan Dua (Serda) dan dinas di Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Laut (AL) tersebut.
Aprilia yang kelahiran Payakumbuh, Sumbar, itu menyatakan persiapan keras telah dilakukannya untuk menghadapi multi event olahraga nasional empat tahunan, mulai dari berlatih setiap hari, hingga menjaga pola makan dan asupan nutrisi.
Selanjutnya, tambah dia, nomor 800 meter juga menjadi targetnya untuk menambah pundi-pundi emas bagi DKI Jakarta.
Meski meraih emas, catatan waktu Aprilia itu belum mampu memecahkan rekor PON yang dipegang oleh Supriyati Sutono asal Jawa Barat (Jabar), pada PON XV Jawa Timur 2000.
Saat itu, Supriyati membukukan 4 menit 26,66 detik dalam nomor yang sama dengan Aprilia.
Sedangkan rekor nasional, pencapaian anggota TNI AL masih jauh dari rekor yang dipegang Rini Budiarti asal Jakarta.
Rini berhasil menorehkan waktu 4 menit 18,69 detik atau selisih lebih dari 11 detik.
Baca juga: Atletik - DKI Jakarta kawinkan emas 1.500 meter putra dan putri
Baca juga: Raih emas PON, Sri berhasrat bela atletik Indonesia di pentas dunia