Program "Mata Najwa"sapa warga Manado
14 September 2024 23:13 WIB
Najwa Shihab saat menjadi presenter di program Mata Najwa yang hadir secara luar jaringan (luring) di halaman Kantor Gubernur Sulut, Sabtu (14/9). ANTARA/Hence Paat.
Manado (ANTARA) - Program "Mata Najwa" yang dibawakan oleh presenter Najwa Shihab dan tayang di salah satu platform media sosial, menyapa warga Kota Manado dengan tatap muka langsung (offline) di halaman Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Sabtu malam.
"Halo apa kabar adik-adik, bapak-ibu warga Manado. Ada yang hadir di mata najwa dengan pacar masing-masing atau masih jomblo?" sapa Najwa saat memasuki panggung "Mata Najwa" yang disaksikan sekitar 7.000 warga Manado, Minahasa dan Bolaang Mongondow.
Wanita yang sempat menjadi presenter di media-media nasional ini mengungkapkan bahwa gadis-gadis Manado yang "fasung" (cantik), kehidupan warga yang sangat ramah, serta pesatnya pembangunan di daerah ini.
Baca juga: Najwa Shihab ungkap tantangan besar dalam karir
Baca juga: Najwa Shihab ajak pemuda wujudkan Indonesia Emas bukan Indonesia cemas
"Program Mata Najwa baru kali ini ke Manado, namun saya secara pribadi terakhir ke Manado 10 tahun yang lalu. Pembangunan di Manado luar biasa pesat," kata Najwa.
Pada program tersebut dengan tema "Dari Manado Cinta Untuk Negeri", Najwa langsung memanggil empat narasumber, masing-masing komika Mongol Stres (Roni Imanuel), mantan atlet bulu tangkis Greysia Polii, penyanyi Novia Bachmid dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey untuk melakukan dialog terkait sejumlah prestasi yang dibawa dari daerah ke tingkat nasional.
"Saya dulu cita-cita tidak menjadi artis melainkan sebagai pendeta. Diantar mantan Bupati Minahasa ke Jakarta untuk rencana sekolah pendeta namun takdir menjadi lain, yakni sebagai penjual koran dulu hingga merambah sebagai komedian stand up," ujar Mongol.
Ketika disinggung soal keseharian Mongol sebagai artis dan politisi, kata pria yang lahir dari pulau Tamako, Kabupaten Sangihe ini, mengaku dijalankan sebagaimana mestinya.
"Tidak ada masalah saya sebagai artis dan politisi, meski gagal untuk ikut pencalonan legislatif," jelasnya.
Sementara pebulu tangkis Greysia Polii mengaku dirinya merambah ke olahraga tersebut ketika masih berusia 7 tahun. Diantar ibunya ke salah satu sekolah bulu tangkis di pulau Jawa dan tidak pernah rasa minder bersaing dengan ratusan atlet lainnya.
"Puji Tuhan saya bisa berhasil di luar Sulut dan mampu bersaing baik di tingkat nasional hingga internasional," katanya lagi.
Sementara lewat program Mata Najwa ini, Gubernur Sulut Olly Dondokambey banyak bercerita tentang keramahtamahan warga Sulut serta sejumlah program yang telah berhasil dibangun bersama Wakil Gubernur Steven Kandouw.
"Program kami cukup banyak, diantaranya jalan-jalan lingkar di sejumlah pulau terluar Kabupaten Sangihe, Talaud maupun Sitaro. Kemudian ketika Kota Manado diterjang banjir cukup parah pada 2014 lalu, kami langsung meminta pemerintah pusat untuk membangun waduk, dan itu berhasil hingga saat ini," tambahnya.
Najwa Shihab berharap generasi muda, yakni para generasi Z dan milenial terus menularkan kecintaan kepada Indonesia dengan menghasilkan sejumlah inovasi dan prestasi. Acara tersebut akhirnya ditutup dengan sejumlah permainan (games) dengan melibatkan kalangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sulut.
Baca juga: Olahraga kesukaan Najwa Shihab, lari atau bersepeda?
Baca juga: Waspada iklan judi online mengatasnamakan acara Najwa Shihab dengan Raffi Ahmad
"Halo apa kabar adik-adik, bapak-ibu warga Manado. Ada yang hadir di mata najwa dengan pacar masing-masing atau masih jomblo?" sapa Najwa saat memasuki panggung "Mata Najwa" yang disaksikan sekitar 7.000 warga Manado, Minahasa dan Bolaang Mongondow.
Wanita yang sempat menjadi presenter di media-media nasional ini mengungkapkan bahwa gadis-gadis Manado yang "fasung" (cantik), kehidupan warga yang sangat ramah, serta pesatnya pembangunan di daerah ini.
Baca juga: Najwa Shihab ungkap tantangan besar dalam karir
Baca juga: Najwa Shihab ajak pemuda wujudkan Indonesia Emas bukan Indonesia cemas
"Program Mata Najwa baru kali ini ke Manado, namun saya secara pribadi terakhir ke Manado 10 tahun yang lalu. Pembangunan di Manado luar biasa pesat," kata Najwa.
Pada program tersebut dengan tema "Dari Manado Cinta Untuk Negeri", Najwa langsung memanggil empat narasumber, masing-masing komika Mongol Stres (Roni Imanuel), mantan atlet bulu tangkis Greysia Polii, penyanyi Novia Bachmid dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey untuk melakukan dialog terkait sejumlah prestasi yang dibawa dari daerah ke tingkat nasional.
"Saya dulu cita-cita tidak menjadi artis melainkan sebagai pendeta. Diantar mantan Bupati Minahasa ke Jakarta untuk rencana sekolah pendeta namun takdir menjadi lain, yakni sebagai penjual koran dulu hingga merambah sebagai komedian stand up," ujar Mongol.
Ketika disinggung soal keseharian Mongol sebagai artis dan politisi, kata pria yang lahir dari pulau Tamako, Kabupaten Sangihe ini, mengaku dijalankan sebagaimana mestinya.
"Tidak ada masalah saya sebagai artis dan politisi, meski gagal untuk ikut pencalonan legislatif," jelasnya.
Sementara pebulu tangkis Greysia Polii mengaku dirinya merambah ke olahraga tersebut ketika masih berusia 7 tahun. Diantar ibunya ke salah satu sekolah bulu tangkis di pulau Jawa dan tidak pernah rasa minder bersaing dengan ratusan atlet lainnya.
"Puji Tuhan saya bisa berhasil di luar Sulut dan mampu bersaing baik di tingkat nasional hingga internasional," katanya lagi.
Sementara lewat program Mata Najwa ini, Gubernur Sulut Olly Dondokambey banyak bercerita tentang keramahtamahan warga Sulut serta sejumlah program yang telah berhasil dibangun bersama Wakil Gubernur Steven Kandouw.
"Program kami cukup banyak, diantaranya jalan-jalan lingkar di sejumlah pulau terluar Kabupaten Sangihe, Talaud maupun Sitaro. Kemudian ketika Kota Manado diterjang banjir cukup parah pada 2014 lalu, kami langsung meminta pemerintah pusat untuk membangun waduk, dan itu berhasil hingga saat ini," tambahnya.
Najwa Shihab berharap generasi muda, yakni para generasi Z dan milenial terus menularkan kecintaan kepada Indonesia dengan menghasilkan sejumlah inovasi dan prestasi. Acara tersebut akhirnya ditutup dengan sejumlah permainan (games) dengan melibatkan kalangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sulut.
Baca juga: Olahraga kesukaan Najwa Shihab, lari atau bersepeda?
Baca juga: Waspada iklan judi online mengatasnamakan acara Najwa Shihab dengan Raffi Ahmad
Pewarta: Hence Paat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: