Menkes ajak masyarakat canangkan hidup secara sehat agar panjang usia
14 September 2024 13:59 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kelima kanan) didampingi Istri Ida Rachmawati (keempat kiri) berfoto bersama kader posyandu saat Ayo Sehat Festival 2024 di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/9/2024). . ANTARA FOTO/Novrian Arbi/agr (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Bandung (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam Ayo Sehat Festival 2024 di Gedung Sate Bandung, Sabtu, mengimbau masyarakat untuk mulai mencanangkan hidup secara sehat sebagai usaha memperpanjang usia.
"Saya imbau agar warga mencanangkan hidup sehat, supaya jangan sakit, supaya bisa sampai usia 72 bahkan sampai 96 tahun, sampai cicitnya banyak," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Gedung Sate Bandung, Sabtu.
Hidup sehat itu, kata Menkes, bisa dimulai dengan olahraga rutin tiap pagi minimal jalan keliling rumah, memastikan makan yang sehat dan tidak berlebihan, serta tidur secukupnya enam jam.
"Jika dilakukan, insya Allah minimal bisa 72 tahun fase hidup kita," ucap Menkes.
Baca juga: Kemenkes promosikan kesehatan semua siklus hidup di Ayo Sehat Festival
Dia mencontohkan ibu Dewi Rohana (96) yang berbincang dengannya pada acara tersebut yang mengungkapkan bahwa selama ini menerapkan gaya hidup yang patut ditiru, seperti menjaga makanan dengan hanya sedikit daging dan memperbanyak sayur serta buah, tidur cukup enam jam, rajin berjemur tiap pagi, dan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, tidak terlalu mengandalkan mesin.
"Itu patut ditiru. Kemudian rajin juga mengukur gula darah di bawah 200, kolesterol dan gula juga dijaga. Lingkar perut harus dipertahankan untuk laki-laki di bawah 90cm dan wanita 80cm. Jadi yang hadir di sini silahkan tularkan ke keluarganya dan lingkungannya terkait hidup sehat sehingga bisa kerja, bisa main terus," tuturnya.
Di lokasi yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin mengungkapkan Ayo Sehat Festival 2024 ini mengingatkan semua pihak tentang pentingnya kesehatan mulai dari ibu hamil, anak-anak, dan lansia.
"Jadi selain kita berolah raga, juga jangan lupa cek kesehatan kita minimal yang dasar, gula, kolesterol, asam urat, minimal dicek rutin," ujarnya.
Baca juga: Menkes: Perilaku hidup sehat dapat tingkatkan kualitas hidup
Dalam festival ini, kata Bey, juga diberikan pengetahuan tentang gizi buruk (stunting) yang dituju pada ibu hamil dan balita, sampai dengan konsultasi mengenai kejiwaan.
"Jadi cukup banyak. Kami berharap kegiatan ini dapat mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Dan bisa menularkannya pada keluarga dan anggota masyarakat lain. Termasuk saya juga mengapresiasi dan berharap ibu-ibu posyandu semangat dan jadi garda terdepan dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa," ucap Bey.
Diinformasikan, dalam festival yang berlangsung pada 14-15 September 2024 ini diisi oleh berbagai pameran dan kegiatan, seperti museum kesehatan yang menampilkan informasi siklus hidup, pameran alat kesehatan, sarasehan komunitas kesehatan dengan melibatkan 100 mitra akademisi, Jambore Posyandu, dan lain sebagainya.
"Sedikitnya kami melibatkan 87 mitra dengan 130 kegiatan, pada zona siklus hidup, zona anak, remaja, dewasa dan lansia, zona olahraga, zona kuliner sehat, screening kesehatan, dan pameran penurunan stunting dari kota/kabupaten di Jabar," kata Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi.
Baca juga: Menkes: Harus jaga keseimbangan hidup untuk ciptakan lingkungan sehat
"Saya imbau agar warga mencanangkan hidup sehat, supaya jangan sakit, supaya bisa sampai usia 72 bahkan sampai 96 tahun, sampai cicitnya banyak," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Gedung Sate Bandung, Sabtu.
Hidup sehat itu, kata Menkes, bisa dimulai dengan olahraga rutin tiap pagi minimal jalan keliling rumah, memastikan makan yang sehat dan tidak berlebihan, serta tidur secukupnya enam jam.
"Jika dilakukan, insya Allah minimal bisa 72 tahun fase hidup kita," ucap Menkes.
Baca juga: Kemenkes promosikan kesehatan semua siklus hidup di Ayo Sehat Festival
Dia mencontohkan ibu Dewi Rohana (96) yang berbincang dengannya pada acara tersebut yang mengungkapkan bahwa selama ini menerapkan gaya hidup yang patut ditiru, seperti menjaga makanan dengan hanya sedikit daging dan memperbanyak sayur serta buah, tidur cukup enam jam, rajin berjemur tiap pagi, dan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, tidak terlalu mengandalkan mesin.
"Itu patut ditiru. Kemudian rajin juga mengukur gula darah di bawah 200, kolesterol dan gula juga dijaga. Lingkar perut harus dipertahankan untuk laki-laki di bawah 90cm dan wanita 80cm. Jadi yang hadir di sini silahkan tularkan ke keluarganya dan lingkungannya terkait hidup sehat sehingga bisa kerja, bisa main terus," tuturnya.
Di lokasi yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin mengungkapkan Ayo Sehat Festival 2024 ini mengingatkan semua pihak tentang pentingnya kesehatan mulai dari ibu hamil, anak-anak, dan lansia.
"Jadi selain kita berolah raga, juga jangan lupa cek kesehatan kita minimal yang dasar, gula, kolesterol, asam urat, minimal dicek rutin," ujarnya.
Baca juga: Menkes: Perilaku hidup sehat dapat tingkatkan kualitas hidup
Dalam festival ini, kata Bey, juga diberikan pengetahuan tentang gizi buruk (stunting) yang dituju pada ibu hamil dan balita, sampai dengan konsultasi mengenai kejiwaan.
"Jadi cukup banyak. Kami berharap kegiatan ini dapat mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Dan bisa menularkannya pada keluarga dan anggota masyarakat lain. Termasuk saya juga mengapresiasi dan berharap ibu-ibu posyandu semangat dan jadi garda terdepan dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa," ucap Bey.
Diinformasikan, dalam festival yang berlangsung pada 14-15 September 2024 ini diisi oleh berbagai pameran dan kegiatan, seperti museum kesehatan yang menampilkan informasi siklus hidup, pameran alat kesehatan, sarasehan komunitas kesehatan dengan melibatkan 100 mitra akademisi, Jambore Posyandu, dan lain sebagainya.
"Sedikitnya kami melibatkan 87 mitra dengan 130 kegiatan, pada zona siklus hidup, zona anak, remaja, dewasa dan lansia, zona olahraga, zona kuliner sehat, screening kesehatan, dan pameran penurunan stunting dari kota/kabupaten di Jabar," kata Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi.
Baca juga: Menkes: Harus jaga keseimbangan hidup untuk ciptakan lingkungan sehat
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Tags: