Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta keluarga khususnya orang tua dapat menjadi unsur utama dalam mencegah terjadi kekerasan dan pelecehan terhadap anak.
"Lingkungan paling kecil, kewaspadaan, kepedulian, pengawasan harus masuk pada komunitas yang paling kecil," kata Presiden saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.
Kepala Negara mengaku sangat terkejut, marah dan prihatin atas peristiwa pelecehan seksual yang terjadi di beberapa daerah, dan menilai perlu ada penanganan yang lebih serius agar hal itu tidak lagi terjadi.
"Trauma akan dibawa seumur hidup, pengaruh kejiwaan dan mental mereka saat memandang masa depan," ujar Presiden.
Presiden menambahkan,"ini serius kita harus bekerja all out, pemerintah tidak bisa sendiri, mari jadikan sebuah gerakan."
Gerakan yang dimaksud, kata Presiden adalah tidak sebatas program namun juga harus dapat diimplementasikan dari mulai keluarga, lingkungan RT dan RW, wilayah yang lebih luas, sekolah hingga tingkat nasional.
Presiden mengatakan kajian dan pemikiran dari rapat hari ini di tingkat pemerintah akan dibawa ke dalam pertemuan yang mengundang pemangku kepentingan di bidang perlindungan anak secara lebih luas.
Kepala Negara mengharapkan pada akhirnya akan ada langkah-langkah penanganan, pencegahan kekerasan dan pelecehan pada anak dan dijalankan secara nasional oleh semua pihak secara bersama-sama dan berkesinambungan.
Rapat yang berlangsung di Kantor Presiden di Jakarta tersebut, dihadiri oleh Wapres Boediono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amaliasari Gumelar, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman, Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam.
Presiden: keluarga pegang peran cegah kekerasan anak
8 Mei 2014 14:44 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: