Ia membeberkan, cedera pada bagian pinggang sudah dialaminya sejak 2023 atau setelah SEA Games Kamboja, sedangkan sembuhnya baru tiga bulan sebelum pertandingan PON tahun ini.
"Kalau pas tanding tidak ada merasa nyeri, cuma kemarin yang terganggu persiapan latihannya karena harus fokus pemulihan terlebih dahulu," kata Sapwaturrahman kepada ANTARA, usai menerima medali emas di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat malam.
Lebih lanjut dia membeberkan, regenerasi atlet lompat jauh sudah semakin bagus dan kompetitif.
Bahkan, dia terkejut para juniornya melakukan lompatan yang mulai mendekati.
Baca juga: Sapwaturrahman tak merasa senior saat berlaga
"Cuma memang saya sempat menyesali hasilnya karena belum bisa memecahkan rekor nasional yang saya pegang sendiri," tambah dia.
Selain itu, dia juga mengapresiasi kualitas lintasan dan pasir yang bagus, sehingga nyaman bagi para atlet untuk bertanding.
Sementara itu, atlet cabang olahraga atletik dari Nusa Tenggara Barat (NTB) Sapwaturrahman, berhasil memecahkan rekor Pekan Olahraga Nasional (PON), sekaligus merebut emas melalui nomor lompat jauh putra, dalam PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Ia berhasil membukukan lompatan sejauh 7,69 meter.
Pencapaian itu berhasil melampaui rekor PON XIV Jakarta 1996, yang dipegang atlet asal Jawa Barat Yousan Lekahena, dengan lompatan sejauh 7,64 meter.
Baca juga: Sapwaturrahman sudah berupaya maksimal pecahkan rekor PON
Baca juga: Atletik - Atlet NTB pecahkan rekor PON dan raih emas lompat jauh putra