Pupuk Indonesia-Kejaksaan Agung tingkatkan produktivitas urban farming
13 September 2024 20:37 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero) berkolaborasi dengan Kejaksaan Agung meningkatkan produktivitas urban farming di DKI Jakarta. ANTARA/HO-PT Pupuk Indonesia
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) berkolaborasi dengan Kejaksaan Agung meningkatkan produktivitas urban farming di DKI Jakarta melalui pembinaan budidaya, bantuan pupuk, dan layanan pertanian untuk 31 Kelompok Tani (Poktan) urban farming yang diserahkan di Jakarta, Jumat.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat menyampaikan, Pupuk Indonesia memiliki program untuk mendukung ketahanan nasional dengan mengoptimalkan potensi urban farming yang ada di DKI Jakarta.
"Urban farming menjadi hal penting untuk ketahanan pangan. Ini momen yang pas. Secara umum saat ini memasuki musim tanam. Hari ini kami memberikan bantuan pupuk sekitar 6 ton urea dan 6 ton NPK, dan kami juga memberikan fasilitas mobil uji tanah," ujarnya.
Pupuk Indonesia, lanjut dia, memberikan dukungan melalui layanan Mobil Uji Tanah (MUT) untuk mengecek kesuburan tanah yang menjadi lahan budidaya para Poktan.
Berdasarkan hasil pengecekan MUT, bantuan pupuk yang diberikan yaitu pupuk nonsubsidi Urea Nitrea sebanyak 6.300 kilogram dan NPK Phonska nonsubsidi 6.300 kilogram.
"Kami cek (kondisi tanah, Red) dulu di sini. Alhamdulillah tanah di sini cukup bagus. Dimana PH-nya normal antara 6 hingga 7. Namun demikian tanah di sini defisit nitrogen sehingga kami memberikan pupuk Urea, sementara unsur pospat dan kaliumnya disini cukup bagus," ujarnya.
Melalui pendampingan dan layanan MUT ini juga menjadi bagian dari Pupuk Indonesia untuk melakukan edukasi pemupukan berimbang bagi petani di perkotaan sehingga lebih modern dan presisi.
Lebih lanjut ia juga memastikan bahwa program kolaborasi dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta ini diharapkan dapat berkelanjutan untuk kelompok tani lain di DKI Jakarta maupun di seluruh Indonesia.
"Hari ini kita untuk 31 Kelompok Tani dari lima daerah DKI Jakarta. Kami akan berkolaborasi, kita tidak akan berhenti di sini. Artinya petani-petani kita yang ada di kelompok petani ini kita coba untuk edukasi. Lahannya ada di beberapa daerah," tandasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur DKI turut mengapresiasi program urban farming yang direalisasikan Pupuk Indonesia untuk masyarakat DKI karena ini mampu menjadi solusi ketahanan pangan.
"Masyarakat harus bisa mengoptimalkan lahan yang dimiliki untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kami berharap program Pupuk Indonesia ini bisa ditularkan kepada masyarakat lain di DKI sehingga bisa mengembangkan urban farming," ujarnya.
Kepala Badan Diklat Kejaksaan Rudi Margono menyatakan bahwa kehadiran Kejaksaan Agung pada kegiatan penyaluran pupuk dan benih ini untuk memberikan pendampingan dari sisi hukum dalam menjalankan program CSR yang sesuai dengan tata kelola. Harapannya para Perusahaan baik BUMN, BUMD, maupun swasta dapat melaksanakan program CSR mulai dari pendampingan maupun peningkatan kesejahteraan dengan baik.
Kehadiran Kejaksaan Agung RI dalam program ini untuk penguatan jaringan untuk mendukung intensifikasi pertanian, lewat inisiasi pemanfaatan CSR dan pendampingan hukum.
Baca juga: Pupuk Indonesia raih "benefit" Rp1,8 triliun berkat penguatan inovasi
Baca juga: 35 peserta daftar menjadi Duta Urban Farming 2024
Baca juga: DKI perkuat ketahanan pangan melalui pengembangan pertanian perkotaan
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat menyampaikan, Pupuk Indonesia memiliki program untuk mendukung ketahanan nasional dengan mengoptimalkan potensi urban farming yang ada di DKI Jakarta.
"Urban farming menjadi hal penting untuk ketahanan pangan. Ini momen yang pas. Secara umum saat ini memasuki musim tanam. Hari ini kami memberikan bantuan pupuk sekitar 6 ton urea dan 6 ton NPK, dan kami juga memberikan fasilitas mobil uji tanah," ujarnya.
Pupuk Indonesia, lanjut dia, memberikan dukungan melalui layanan Mobil Uji Tanah (MUT) untuk mengecek kesuburan tanah yang menjadi lahan budidaya para Poktan.
Berdasarkan hasil pengecekan MUT, bantuan pupuk yang diberikan yaitu pupuk nonsubsidi Urea Nitrea sebanyak 6.300 kilogram dan NPK Phonska nonsubsidi 6.300 kilogram.
"Kami cek (kondisi tanah, Red) dulu di sini. Alhamdulillah tanah di sini cukup bagus. Dimana PH-nya normal antara 6 hingga 7. Namun demikian tanah di sini defisit nitrogen sehingga kami memberikan pupuk Urea, sementara unsur pospat dan kaliumnya disini cukup bagus," ujarnya.
Melalui pendampingan dan layanan MUT ini juga menjadi bagian dari Pupuk Indonesia untuk melakukan edukasi pemupukan berimbang bagi petani di perkotaan sehingga lebih modern dan presisi.
Lebih lanjut ia juga memastikan bahwa program kolaborasi dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta ini diharapkan dapat berkelanjutan untuk kelompok tani lain di DKI Jakarta maupun di seluruh Indonesia.
"Hari ini kita untuk 31 Kelompok Tani dari lima daerah DKI Jakarta. Kami akan berkolaborasi, kita tidak akan berhenti di sini. Artinya petani-petani kita yang ada di kelompok petani ini kita coba untuk edukasi. Lahannya ada di beberapa daerah," tandasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur DKI turut mengapresiasi program urban farming yang direalisasikan Pupuk Indonesia untuk masyarakat DKI karena ini mampu menjadi solusi ketahanan pangan.
"Masyarakat harus bisa mengoptimalkan lahan yang dimiliki untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kami berharap program Pupuk Indonesia ini bisa ditularkan kepada masyarakat lain di DKI sehingga bisa mengembangkan urban farming," ujarnya.
Kepala Badan Diklat Kejaksaan Rudi Margono menyatakan bahwa kehadiran Kejaksaan Agung pada kegiatan penyaluran pupuk dan benih ini untuk memberikan pendampingan dari sisi hukum dalam menjalankan program CSR yang sesuai dengan tata kelola. Harapannya para Perusahaan baik BUMN, BUMD, maupun swasta dapat melaksanakan program CSR mulai dari pendampingan maupun peningkatan kesejahteraan dengan baik.
Kehadiran Kejaksaan Agung RI dalam program ini untuk penguatan jaringan untuk mendukung intensifikasi pertanian, lewat inisiasi pemanfaatan CSR dan pendampingan hukum.
Baca juga: Pupuk Indonesia raih "benefit" Rp1,8 triliun berkat penguatan inovasi
Baca juga: 35 peserta daftar menjadi Duta Urban Farming 2024
Baca juga: DKI perkuat ketahanan pangan melalui pengembangan pertanian perkotaan
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: