Serangan Boko Haram di Nigeria tewaskan ratusan orang
8 Mei 2014 08:55 WIB
ilustrasi. Sejumlah wanita melakukan aksi protes di depan parlemen Nigeria menuntut pasukan keamanan mencari lebih keras 200 pelajar putri yang diculik militan Islam dua minggu lalu, Abuja, Rabu (30/4). Sekelompok pria bersenjata diduga Boko Haram menyerbu sekolah menengah putri di desa Chibok, negara bagian Borno, Senin (14/4). Menaikkan mereka ke dalam truk dan menghilang ke wilayah perbukitan terpencil sepanjang perbatasan Kamerun. (REUTERS/Afolabi Sotunde)
Maiduguri, Nigeria (ANTARA News) - Serangan oleh kelompok Islamis Boko Haram di kota timur laut Nigeria yang berbatasan dengan Kamerun telah menewaskan ratusan orang, kata seorang senator dan sejumlah saksi mata, Rabu.
Senator Ahmed Zanna menambahkan bahwa kota Gamboru Ngala telah ditinggalkan tanpa ada penjagaan karena tentara-tentara yang ditempatkan di sana untuk melindungi penduduk telah dikerahkan ke utara menuju Danau Chad.
Pengerahan itu ditujukan untuk menyelamatkan lebih dari 200 murid sekolah perempuan yang diculik Boko Haram pada 14 April.
Pria-pria bersenjata, yang menggunakan kendaraan lapis baja serta sepeda motor, menyerbu kota pada Senin dan melakukan banyak penghancuran di daerah tersebut.
Para warga setempat mengatakan mereka yang berhasil selamat segera melarikan diri ketika serangan mulai berlangsung.
Para pemberontak menembaki warga-warga sipil yang sedang berusaha lari mencari tempat aman ke Kamerun.
Jumlah korban tewas masih belum jelas dalam beberapa jam setelah terjadinya serangan itu.
Para saksi mata mengaakan kepada AFP kota tersebut telah dikuasai para pejuang ekstrimis dan tidak mungkin kembali ke wilayah itu dalam upaya untuk mengetahui jumlah korban jiwa.
"Saya terus melakukan kontak dengan Gamboru (Ngala)," kata Zanna.
"Menurut informasi yang saya dapatkan dari kota itu, jumlah korban jiwa dalam serangan itu mencapai 300," tambahnya.
"Semua pusat ekonomi dan bisnis sudah dibakar. Pasar di kota, yang selama ini menarik para pedagang dari semua wilayah... terbakar habis," tambahnya.
Pernyataan senator --bahwa militer telah dipindahtugaskan dari kota tersebut untuk mencari anak-anak perempuan yang hilang-- tidak dapat dipastikan oleh militer.
Militer tidak memberikan tanggapan terhadap panggilan telepon maupun pesan-pesan singkat yang meminta mereka memberikan komentar tentang serangan tersebut.
Penculikan massal telah mengguncang rakyat Nigeria dan menimbulkan kemarahan dunia internasional.
Amerika Serikat mengirimkan ahli-ahlinya ke Nigeria untuk membantu pembebasan para sandera.
Seorang warga bernama Musa Abba mengatakan kepada AFP melalui sambungan telepon dari Gamboru Ngala bahwa kota tersebut "dipenuhi oleh lebih dari 100 mayat".
Ia menambahkan pencarian masih terus berjalan dan jumlah korban kemungkinan meningkat.
Warga lainnya bernama Ibrahim Bukar menyebutkan angka korban tewas mencapai hampir 300.
Gamboru Ngala berada di negara bagian Borno, yang merupakan basis Boko Haram.
Di wilayah itu, para pemberontak telah menewaskan ribuan orang dalam pemberontakan selama lima tahun.
Pemberontakan dilancarkan mereka untuk membentuk sebuah negara Islam yang ketat di wilayah utara Nigeria --yang ditinggali oleh sebagian besar warga Muslim.
(Uu.T008/H-AK)
Senator Ahmed Zanna menambahkan bahwa kota Gamboru Ngala telah ditinggalkan tanpa ada penjagaan karena tentara-tentara yang ditempatkan di sana untuk melindungi penduduk telah dikerahkan ke utara menuju Danau Chad.
Pengerahan itu ditujukan untuk menyelamatkan lebih dari 200 murid sekolah perempuan yang diculik Boko Haram pada 14 April.
Pria-pria bersenjata, yang menggunakan kendaraan lapis baja serta sepeda motor, menyerbu kota pada Senin dan melakukan banyak penghancuran di daerah tersebut.
Para warga setempat mengatakan mereka yang berhasil selamat segera melarikan diri ketika serangan mulai berlangsung.
Para pemberontak menembaki warga-warga sipil yang sedang berusaha lari mencari tempat aman ke Kamerun.
Jumlah korban tewas masih belum jelas dalam beberapa jam setelah terjadinya serangan itu.
Para saksi mata mengaakan kepada AFP kota tersebut telah dikuasai para pejuang ekstrimis dan tidak mungkin kembali ke wilayah itu dalam upaya untuk mengetahui jumlah korban jiwa.
"Saya terus melakukan kontak dengan Gamboru (Ngala)," kata Zanna.
"Menurut informasi yang saya dapatkan dari kota itu, jumlah korban jiwa dalam serangan itu mencapai 300," tambahnya.
"Semua pusat ekonomi dan bisnis sudah dibakar. Pasar di kota, yang selama ini menarik para pedagang dari semua wilayah... terbakar habis," tambahnya.
Pernyataan senator --bahwa militer telah dipindahtugaskan dari kota tersebut untuk mencari anak-anak perempuan yang hilang-- tidak dapat dipastikan oleh militer.
Militer tidak memberikan tanggapan terhadap panggilan telepon maupun pesan-pesan singkat yang meminta mereka memberikan komentar tentang serangan tersebut.
Penculikan massal telah mengguncang rakyat Nigeria dan menimbulkan kemarahan dunia internasional.
Amerika Serikat mengirimkan ahli-ahlinya ke Nigeria untuk membantu pembebasan para sandera.
Seorang warga bernama Musa Abba mengatakan kepada AFP melalui sambungan telepon dari Gamboru Ngala bahwa kota tersebut "dipenuhi oleh lebih dari 100 mayat".
Ia menambahkan pencarian masih terus berjalan dan jumlah korban kemungkinan meningkat.
Warga lainnya bernama Ibrahim Bukar menyebutkan angka korban tewas mencapai hampir 300.
Gamboru Ngala berada di negara bagian Borno, yang merupakan basis Boko Haram.
Di wilayah itu, para pemberontak telah menewaskan ribuan orang dalam pemberontakan selama lima tahun.
Pemberontakan dilancarkan mereka untuk membentuk sebuah negara Islam yang ketat di wilayah utara Nigeria --yang ditinggali oleh sebagian besar warga Muslim.
(Uu.T008/H-AK)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: