Manado (ANTARA) - Di tengah upaya pemerintah dalam meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan, siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulut ikut terlibat dalam program skrining riwayat kesehatan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Salah satu siswa yang ikut serta dalam program ini adalah Shalomitha Manengkey (17). Saat ditemui di salah satu instansi tempatnya melaksanakan magang, ia berbagi pengalamannya saat mengikuti skrining riwayat kesehatan.

Skrining riwayat kesehatan merupakan suatu proses penting dalam menganalisis kondisi kesehatan seseorang.

Melalui skrining ini, seseorang dapat mengetahui riwayat kesehatannya secara lebih mendalam, termasuk riwayat penyakit dan faktor risiko lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan di masa depan.

Shalomita menganggap pentingnya program ini dalam mendukung kesejahteraan siswa dan masyarakat secara umum. Dengan skrining, ia bisa memahami kondisi kesehatannya secara menyeluruh.

Dirinya membagikan pengalaman dan pandangannya terhadap program tersebut.

"Sebagai siswa, kita seringkali terlalu fokus pada pelajaran dan aktivitas sekolah lainnya, sehingga seringkali mengabaikan kesehatan kita sendiri. Program skrining ini memberikan kesempatan bagi kami untuk lebih peduli terhadap kondisi kesehatan kami," katanya.
Dalam pengisian formulir skrining tersebut, Shalomita mengisi pertanyaan yang meliputi riwayat kesehatan, riwayat penyakit pribadi, riwayat penyakit keluarga, dan pola konsumsi makanan.

Dia mengatakan sangat penting untuk mengisi pertanyaan dengan jujur saat skrining sehingga hasil yang akan keluar nanti bisa menjadi bahan untuk evaluasi dari pola hidup kita masing-masing.

“Setelah menjalani skrining riwayat kesehatan, saya mendapat hasil risiko rendah untuk 4 penyakit kronis dan disarankan untuk rutin berolah raga minimal 30 menit setiap hari,” katanya.
Salah satu hal yang menarik perhatian Shalomitha adalah kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat. Melalui program skrining ini, dia menjadi lebih sadar akan dampak dari kebiasaan sehari-hari terhadap kesehatannya.


"Saya belajar bahwa menjaga pola makan sehat dan rutin berolah raga adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh. Hal ini menjadi pemahaman baru bagi saya dan tentunya akan saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa secara individu, program skrining riwayat kesehatan ini juga dianggap penting dalam upaya pencegahan penyakit secara lebih luas.

Dengan mengetahui riwayat kesehatan masing-masing individu, pihak sekolah dan otoritas kesehatan dapat mengambil langkah-langkah preventif yang lebih efektif dalam menjaga kesehatan siswa dan lingkungan sekolah secara keseluruhan.

Shalomitha mengatakan aplikasi Mobile JKN atau Website BPJS Kesehatan mempermudah pengisian skrining riwayat kesehatan, sehingga masyarakat dapat mengetahui empat potensi risiko penyakit yaitu penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes militus dan ginjal kronik

Program skrining riwayat kesehatan yang telah diikuti oleh Shalomitha ini menjadi salah satu contoh nyata dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan, terutama di kalangan generasi muda.

Melalui partisipasi aktif siswa seperti Shalomita Manengkey, diharapkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dapat terus ditingkatkan, menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.

Dia berharap bahwa program skrining riwayat kesehatan ini dapat terus dilakukan secara berkala dan lebih luas lagi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak siswa dan masyarakat.

"Kesehatan adalah aset berharga yang perlu kita jaga bersama. Dengan program seperti ini, saya yakin kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif," katanya.