PON Aceh Sumut 2024
Taekwondo - Adhiyodha mampu sabet emas meski pertama tampil PON XXI
13 September 2024 01:41 WIB
Atlet taekwondo putera perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gigi Adhiyodha memperlihatkan medali emas yang diperoleh dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, Deli Serdan, Kamis (12/9/2024). ANTARA/Harianto
Deli Serdang (ANTARA) - Atlet taekwondo putera perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gigi Adhiyodha mampu memperoleh medali emas meski kali pertama tampil dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, cabang olahraga taekwondo nomor -58 kilogram putera.
"Ini emas pertama, main PON baru pertama kali juga," kata Adhiyodha ditemui seusai menerima medali emas di Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis.
Pria kelahiran Sleman, Yogyakarta 5 Februari 2006 itu mendapat medali emas seusai mengalahkan lawannya Bagus Aditya Pratama dari Aceh pada babak final yang berlangsung di Martial Arts Arena, Kompleks Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Yang pasti senang, bangga bisa sampai di titik ini. Saya juga mau mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendoakan, mensupport saya sehingga sampai di titik ini," ujarnya.
Adhiyodha mengungkapkan bahwa dirinya bisa mempersembahkan medali emas dalam laga perdananya di pertandingan PON XXI, berkat dukungan dan doa dari kedua orang tuanya hingga kerabat.
"Yang jelas orang tua, orang tua itu pasti memegang peran yang paling penting di karir saya, karena dari orang tua kita dapat support, dapat doa," tuturnya.
Dia menuturkan bahwa kedua orang tuanya turut hadir di lokasi pertandingan PON tersebut. Kedua orang tuanya juga memberikan dukungan agar tetap semangat dalam melakukan pertandingan hingga mencapai tujuan utama yakni memperoleh medali emas.
"Orang tua selalu menyampaikan agar tetap semangat, tetap fokus. Tujuan sampai di sini bisa emas. Ini emas pertama, main PON baru pertama kali juga," terang Adhiyodha.
Meski begitu, dia tidak memungkiri bahwa orang yang cukup berperan pula dalam kariernya adalah pelatih. Menurutnya, tanpa pelatih dia tidak akan mampu mencapai emas di kejuaraan tersebut.
"Kemudian pelatih juga, kalau nggak ada pelatih kita bisa apa? Kemudian doa-doa dari orang-orang yang ada di sekitar saya," katanya.
Mahasiswa baru di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini mengaku bahwa meskipun kali pertama tampil di PON XXI, ternyata dirinya sudah beberapa kali tampil dalam kejuaraan cabang olahraga taekwondo.
Atlet yang mulai menekuni taekwondo sejak TK dan mulai menyukai cabang olahraga tersebut saat duduk di bangku sekolah dasar, sudah beberapa kali meraih medali salah satunya kejuaraan nasional (Kejurnas) 2022.
"Selain itu perunggu Popnas 2023, emas Kejurwil 2022, Kejurnas 2022 alhamdulillah emas," imbuhnya.
Adhiyodha mempunyai mimpi yang besar yakni bisa tampil dan memperoleh emas di ajang Olimpiade Paris 2028.
"Target lebih besar ada dong, pasti ada. Ingin menjadi juara Olimpiade 2028. Harapannya bisa tampil di Olimpiade 2028," kata Adhiyodha.
"Ini emas pertama, main PON baru pertama kali juga," kata Adhiyodha ditemui seusai menerima medali emas di Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis.
Pria kelahiran Sleman, Yogyakarta 5 Februari 2006 itu mendapat medali emas seusai mengalahkan lawannya Bagus Aditya Pratama dari Aceh pada babak final yang berlangsung di Martial Arts Arena, Kompleks Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Yang pasti senang, bangga bisa sampai di titik ini. Saya juga mau mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendoakan, mensupport saya sehingga sampai di titik ini," ujarnya.
Adhiyodha mengungkapkan bahwa dirinya bisa mempersembahkan medali emas dalam laga perdananya di pertandingan PON XXI, berkat dukungan dan doa dari kedua orang tuanya hingga kerabat.
"Yang jelas orang tua, orang tua itu pasti memegang peran yang paling penting di karir saya, karena dari orang tua kita dapat support, dapat doa," tuturnya.
Dia menuturkan bahwa kedua orang tuanya turut hadir di lokasi pertandingan PON tersebut. Kedua orang tuanya juga memberikan dukungan agar tetap semangat dalam melakukan pertandingan hingga mencapai tujuan utama yakni memperoleh medali emas.
"Orang tua selalu menyampaikan agar tetap semangat, tetap fokus. Tujuan sampai di sini bisa emas. Ini emas pertama, main PON baru pertama kali juga," terang Adhiyodha.
Meski begitu, dia tidak memungkiri bahwa orang yang cukup berperan pula dalam kariernya adalah pelatih. Menurutnya, tanpa pelatih dia tidak akan mampu mencapai emas di kejuaraan tersebut.
"Kemudian pelatih juga, kalau nggak ada pelatih kita bisa apa? Kemudian doa-doa dari orang-orang yang ada di sekitar saya," katanya.
Mahasiswa baru di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini mengaku bahwa meskipun kali pertama tampil di PON XXI, ternyata dirinya sudah beberapa kali tampil dalam kejuaraan cabang olahraga taekwondo.
Atlet yang mulai menekuni taekwondo sejak TK dan mulai menyukai cabang olahraga tersebut saat duduk di bangku sekolah dasar, sudah beberapa kali meraih medali salah satunya kejuaraan nasional (Kejurnas) 2022.
"Selain itu perunggu Popnas 2023, emas Kejurwil 2022, Kejurnas 2022 alhamdulillah emas," imbuhnya.
Adhiyodha mempunyai mimpi yang besar yakni bisa tampil dan memperoleh emas di ajang Olimpiade Paris 2028.
"Target lebih besar ada dong, pasti ada. Ingin menjadi juara Olimpiade 2028. Harapannya bisa tampil di Olimpiade 2028," kata Adhiyodha.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024
Tags: