Warga Deli Serdang diduga MERS-COV dirawat
7 Mei 2014 00:07 WIB
Terduga Terjangkit Mers-Cov Seorang dokter memperlihatkan seorang pasien suspect MERS-Cov dari CCTV RSUP H Adam Malik Medan, Sumut, Selasa (6/5). Pihak rumah sakit kembali menerima seorang pasien yang berasal dari Desa Liberia Kec Teluk Mengkudu Kab Serdang Bedagai yang diduga terserang Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-Cov) usai pulang umrah pada 2 Mei 2014 dan sebelumnya seorang pasien warga Madina telah meninggal dunia. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana) ()
Medan (ANTARA News) - Ny Shan (50) warga Dusun II, Desa Liberia, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, yang diduga mengidap Middle East Respitatory Syndrome Coronavirus (MERS-COV), saat ini dirawat intensif di RSUP H Adam Malik, Medan.
Ketua Departemen Penyakit Paru RSUP H Adam Malik Medan, Prof dr Luhur Soeroso,SpP (K), Selasa, mengatakan pasien itu masuk ke rumah sakit milik pemerintah pusat tersebut pada Senin (5/5) siang.
Pasien Shan (50), menurut dia, mengalami keluhan demam tinggi, dan sesak nafas sepulang melaksanakan ibadah umrah dari tanah suci Mekkah.
"Untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini terhadap penduduk Deli Serdang itu, maka pihak keluarga membawa pasien ke RSUP H Adam Malik Medan," ucap Soeroso.
Dia menyebutkan, perlunya pemeriksaan medis terhadap pasien Shan, karena dia baru pulang dari Arab Saudi. Sedangkan negara tersebut diduga sebagai salah satu penyebar MERS-COV, penyakit yang sangat berbahaya dan dapat mematikan bagi penderitanya.
"Penyakit MARS-COV tersebut saat ini sangat ditakuti manusia dan belum ditemukan obatnya," kata dokter ahli penyakit paru di RSUP H Adam Malik Medan.
Meninggal dunia
Sementara itu, seorang warga Medan bernisial KS (54) meninggal dunia, yang diduga penderita MERS-COV.
Pasien meninggal dunia di RSUP H Adam Malik Medan, Minggu (4/5) pukul 13.30 WIB.
Pasien KS (54) sempat dirawat intensif selama tiga jam lebih di ruangan infeksi RSUP H Adam Malik.
Korban diduga terkena virus MERS-COV, karena ciri-ciri dari penyakit yang sangat berbahaya itu dimiliki pasien tersebut, yakni merasakan sesak nafas dengan suhu tubuh 38 derajat celcius.
Korban KS tiba di tanah air pada Sabtu (3/5), setelah pulang melaksanakan umrah di Arab Saudi.
Saat tiba di Bandara Internasional Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (3/5) korban sempat dilarikan ke poliklinik bandara tersebut, sebelum dirujuk ke RSUP H Adam Malik, Medan.
(M034/H-KWR)
Ketua Departemen Penyakit Paru RSUP H Adam Malik Medan, Prof dr Luhur Soeroso,SpP (K), Selasa, mengatakan pasien itu masuk ke rumah sakit milik pemerintah pusat tersebut pada Senin (5/5) siang.
Pasien Shan (50), menurut dia, mengalami keluhan demam tinggi, dan sesak nafas sepulang melaksanakan ibadah umrah dari tanah suci Mekkah.
"Untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini terhadap penduduk Deli Serdang itu, maka pihak keluarga membawa pasien ke RSUP H Adam Malik Medan," ucap Soeroso.
Dia menyebutkan, perlunya pemeriksaan medis terhadap pasien Shan, karena dia baru pulang dari Arab Saudi. Sedangkan negara tersebut diduga sebagai salah satu penyebar MERS-COV, penyakit yang sangat berbahaya dan dapat mematikan bagi penderitanya.
"Penyakit MARS-COV tersebut saat ini sangat ditakuti manusia dan belum ditemukan obatnya," kata dokter ahli penyakit paru di RSUP H Adam Malik Medan.
Meninggal dunia
Sementara itu, seorang warga Medan bernisial KS (54) meninggal dunia, yang diduga penderita MERS-COV.
Pasien meninggal dunia di RSUP H Adam Malik Medan, Minggu (4/5) pukul 13.30 WIB.
Pasien KS (54) sempat dirawat intensif selama tiga jam lebih di ruangan infeksi RSUP H Adam Malik.
Korban diduga terkena virus MERS-COV, karena ciri-ciri dari penyakit yang sangat berbahaya itu dimiliki pasien tersebut, yakni merasakan sesak nafas dengan suhu tubuh 38 derajat celcius.
Korban KS tiba di tanah air pada Sabtu (3/5), setelah pulang melaksanakan umrah di Arab Saudi.
Saat tiba di Bandara Internasional Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (3/5) korban sempat dilarikan ke poliklinik bandara tersebut, sebelum dirujuk ke RSUP H Adam Malik, Medan.
(M034/H-KWR)
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: