"Kuncinya satu yaitu tekun dalam latihan, " katanya saat ditemui usai perlombaan cabang dancesport di Santika Dyandra Convention, Medan, Kamis.
Selain ketekunan saat berlatih, menurut Tetty perlu adanya dukungan terutama finansial karena mengirimkan atlet untuk sekolah dansa membutuhkan biaya tidak sedikit.
"Kemudian kita juga harus mengikuti pertandingan-pertandingan karena jika seorang atlet tidak mengikuti kejuaraan maka tidak ada di dalam dirinya jiwa tertantang dan jika tidak memiliki tantangan maka atlet tersebut tidak akan mudah mengusai lapangan," ucap Tetty.
Tetty juga mengaku puas setelah atlet-atlet binaannya berhasil meraih juara di PON XXI bahkan menjadi juara umum.
"Saya mengaku puas dan merasa telah terbayarkan lah hasil kerja keras saya, " katanya.
Baca juga: Dancesport - Sumatera Utara juara umum dengan lima medali emas
Kemudian dalam PON selanjutnya yang akan dilaksanakan di NTB dan NTT pada 2028, dirinya akan mendidik lebih keras para atletnya terutama di nomor breaking boy dan breaking girl.
Kontingen dancesport Sumatera Utara berhasil menyabet emas di lima nomor, yakni Line Dancesport Cha Cha, Line Dancesport Jive, Line Dancesport Samba Rumba yang diborong oleh Stevany.
Baca juga: Fasilitas venue di PON XXI Aceh-Sumut telah berstandar internasional
Baca juga: Dancesport - Kepri raih emas di kelas FFA Tango