Dalam pertandingan yang diselenggarakan di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis, Hafiz mengatakan sangat bersyukur bisa mempertahankan medali melalui lemparan terjauh 67,43 meter dari total enam kali kesempatan lemparan.
"Saya senang dan bersyukur masih bisa mempertahankan emas, walaupun belum mendapatkan hasil yang maksimal," kata Hafiz usai menerima medali emas.
Meski begitu, dalam multicabang olahraga empat tahunan itu, ia belum mampu memecahkan rekor atas namanya sendiri yang diraih di PON XX Papua. Pada saat itu, pria yang kini berumur 29 tahun tersebut berhasil melempar lembing sejauh 71,03 meter.
Ia mengungkapkan, perjuangan pada PON ini lumayan berat karena dia harus diuji dengan cedera di bagian pinggang dua bulan sebelum pertandingan, sehingga medali emas kali ini lebih bermakna saat diraih.
"Dua bulan sebelum PON XXI sempat ada kendala, yaitu cedera di bagian pinggang, tadi bahkan sempat tertarik otot saat bertanding, tetapi alhamdulillah masih bisa terus melempar," ujar peraih emas SEA Games Kamboja 2023 itu.
Ia berharap, ke depan regenerasi atlet cabang olahraga atletik, khususnya lempar lembing bisa lebih baik lagi dan membawa nama baik untuk Indonesia di kancah dunia.
Baca juga: Atletik - Rio Maholtra raih emas lari 110 meter gawang putra PON 2024
Kemudian, perlombaan dilanjutkan dengan memberikan tiga kesempatan lagi kepada delapan atlet yang tersisa.
Medali perak berhasil direbut wakil dari Papua Selatan Silfanus Ndiken yang mendapatkan lemparan terjauh 66,39 meter.
Menguntit di posisi ketiga peraih perunggu, Marsim yang berasal dari Sumatera Selatan. Dia membukukan lemparan terjauh 65,41 meter.
Baca juga: Atletik - Bali rebut emas lompat jauh putri lewat atlet senior
Baca juga: Lari trail pertandingkan lima nomor ekshibisi