Mobil listrik telah menjadi solusi yang semakin populer untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sehingga ramah lingkungan.
Salah satu komponen paling penting dari mobil listrik adalah baterai, hal yang menentukan seberapa lama mobil dapat melaju dalam sekali pengisian baterai dan performa baterai pada mobil.
Terdapat beberapa jenis baterai yang digunakan dalam industri mobil listrik, masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri.
Memahami perbedaan jenis-jenis baterai ini penting bagi konsumen yang ingin beralih ke mobil listrik dan mencari yang paling sesuai dengan kebutuhan, terutama dalam hal performa baterai dan daya tahan energi baterai.
Berikut ini adalah jenis-jenis baterai mobil listrik yang paling umum dan penggunaan bahan dasarnya.
1. Lithium-ion (Li-ion)Salah satu komponen paling penting dari mobil listrik adalah baterai, hal yang menentukan seberapa lama mobil dapat melaju dalam sekali pengisian baterai dan performa baterai pada mobil.
Terdapat beberapa jenis baterai yang digunakan dalam industri mobil listrik, masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri.
Memahami perbedaan jenis-jenis baterai ini penting bagi konsumen yang ingin beralih ke mobil listrik dan mencari yang paling sesuai dengan kebutuhan, terutama dalam hal performa baterai dan daya tahan energi baterai.
Berikut ini adalah jenis-jenis baterai mobil listrik yang paling umum dan penggunaan bahan dasarnya.
Baterai lithium-ion (Li-ion) adalah jenis yang paling umum digunakan di mobil listrik modern karena kepadatan energi yang tinggi dan rasio daya berat yang tinggi. Bahan dasar penyimpanan energinya berasal dari hydrogen dan komponen pembuatan sel menggunakan lithium.
Kelebihan lainnya adalah daya tahan yang baik, dengan umur pengisian ulang yang panjang, performa baik terhadap suhu tinggi, pengisian daya yang cepat, dan dapat didaur ulang.
2. Nickel-metal Hydride (NiMH)
Baterai Nickel-metal Hydride (NiMH) banyak digunakan di kendaraan hybrid karena ketahanannya yang baik, lebih lama, dan lebih ramah lingkungan dibandingkan jenis baterai lainnya.Dalam penyimpanan energinya, Baterai NiMH menggunakan hidrogen, dilengkapi nikel dan logam seperti titanium dalam mengatur aliran ion hidrogen.
Namun, dalam penggunaan baterai NiMH ini membutuhkan biaya yang relatif mahal, penurunan daya baterai yang cepat, dan mudah panas.
3. Lead-acid (SLA)
Baterai lead-acid (SLA) adalah jenis baterai tertua yang digunakan pada kendaraan, meskipun sekarang lebih jarang digunakan di mobil listrik modern.
4. Ultracapacitor
Ultracapacitor adalah jenis penyimpan energi yang berbeda dari baterai lainnya. Ultracapacitor tidak menyimpan energi dalam bentuk cairan seperti baterai biasa, melainkan menyimpan energi di antarmuka elektroda dan elektrolit ketika muncul tegangan.
Walaupun ultracapacitor memiliki kepadatan energi yang lebih rendah, sehingga tidak bisa menyimpan banyak energi untuk perjalanan jarak jauh, namun saat akselerasi dan pengereman dapat memberikan tenaga listrik tambahan.
5. Solid-State
Baterai solid-state dianggap sebagai pilihan baterai masa depan bagi kendaraan listrik. Hampir mirip dengan baterai Li-ion, baterai ini menggunakan elektrolit padat tanpa cairan, yang memberikan keunggulan berupa kepadatan energi yang 10 kali lebih tinggi dari Li-ion.
6. Nickel Cadmium
Baterai Nickel Cadmium (NiCd) adalah jenis baterai yang sudah ada sejak tahun 90-an dan lebih jarang digunakan pada kendaraan listrik modern karena beberapa kelemahan, seperti baterai yang lebih berat dan penggunaan komponen beracun.
Selain itu, bahan dasar kadmium yang digunakan nyatanya memiliki dampak buruk beracun terhadap lingkungan dan kesehatan.
Oleh karena itu, penggunaan Ni-Cd telah dilarang dan digantikan oleh baterai yang lebih aman dan efisien.