"Ajak masyarakat ubah perilaku sekaligus meningkatkan asupan gizi dan selenggarakan pelayanan kesehatan yang optimal," katanya.
Baca juga: Jakpus ingatkan pentingnya edukasi asupan gizi untuk cegah stunting
"Penerapan materi itu kita harapkan tentunya bisa menekan angka stunting hingga mencapai 'zero' kasus ke depannya," kata Dhany.
Ketua IV Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan TP PKK Kota Administrasi Jakarta Pusat, Herlina mengatakan, peserta berjumlah 100 orang dari unsur kader PKK, pengelola RPTRA dan duta genre.
Pelatihan ini diadakan mengingat stunting merupakan permasalahan kronis yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak dan sangat berpengaruh terhadap masa depan anak.
Baca juga: Jakpus luncurkan program PMT di Kecamatan Sawah Besar
Secara teknis, peserta diedukasi terkait materi pola hidup bersih sehat (PHBS) dan kecukupan asupan gizi bagi anak.
Baca juga: Pemkot Jakpus bentuk Tim Audit Penanganan Stunting 2024
Berdasarkan hasil intervensi serentak stunting yang dilakukan pada Juli 2024, data balita stunting yang telah tervalidasi oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat untuk wilayah Jakarta Pusat sebanyak 1.080 balita.
Lalu, Kecamatan Sawah Besar sebanyak 160 balita yang tersebar di Kelurahan Karang Anyar (46), Mangga Dua Selatan (55), Kartini (27), Pasar Baru (15) dan Gunung Sahari Utara (17).
Kemudian Kecamatan Johar Baru sebanyak 135 balita yang tersebar di Kelurahan Tanah Tinggi 43 kasus, Johar Baru (13), Galur (49), dan Kampung Rawa (30).