Selain itu, para peserta yang dinyatakan lulus juga akan menerima kartu tanda anggota (KTA) dengan masa berlaku selama tiga tahun.
Baca juga: DKI selenggarakan pelatihan satpam untuk kurangi angka pengangguran
"Kalau yang diseleksi itu dari mendaftar di media sosial dan diutamakan warga Jakarta Pusat. Dari total 70 peserta, empat di antaranya dari usulan Bapas," ujar Noviar.
Noviar menjelaskan, selama pelatihan para peserta mengikuti beragam materi "hard skill" dan "soft skill" sesuai bidang pekerjaan yang diminati.
Bekal pelatihan ini nantinya bisa meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) untuk para peserta memiliki kesempatan memasuki dunia kerja. Selain itu, pelatihan ini juga sebagai upaya mengurangi jumlah pengangguran di Jakarta Pusat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Jakpus buka pelatihan tenaga kerja untuk songsong pusat perekonomian
Selain mengikuti pelatihan fisik, peserta juga dilatih baris berbaris, bela diri praktis, dril tongkat, borgol dan kesiapsiagaan dalam segala kondisi (Kesamaptaan) jasmani lainnya di bidang "hard skill".
Sedangkan di bidang "soft skill", para peserta diberikan pemahaman tugas Kepolisian secara terbatas dan penanganan preventif. Selain itu, mereka juga dibekali pemahaman wawasan tugas satpam dan pola koordinasi dengan aparat pemerintahan serta hukum setempat dalam melakukan penanganan.
"Yang utama bagi mereka jaga dan tingkatkan terus disiplin sehingga menjadi karakter keseharian serta identitas. Serta jangan lupa mental dan perilaku sebagai modal utama," katanya.