Jakarta (ANTARA News) - Timnas Indonesia U-19 yang dipersiapkan untuk Piala AFC 2014 hanya bermain imbang 1-1 lawan tamunya Timnas Myanmar dalam pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Senin.

Hasil imbang ini bisa dikatakan sebagai hal yang luar biasa karena selama menjalani pertandingan ujicoba terutama di kandang selalu meraih kemenangan. Hasil baik juga didapat saat menjalani Tur Timur Tengah.

Timnas Garuda Jaya yang tampil perkasa saat uji coba sebelumnya langsung tampil dengan trengginas sejak awal pertandingan. Berbekal kecepatan dan skill yang mumpuni, Evan Dimas dan kawan-kawan langsung menekan pertahanan Timnas Myanmar.

Upaya yang dilakukan pemain muda Indonesia itu langsung membuahkan hasil. Muchlis Hadi Ning Syaifulloh yang lolos dari jebakan offside mampu membawa Timnas Indonesia unggul 1-0 pada menit 4.

Unggul cepat membuat semangat tim yang dipersiapkan untuk Piala AFC kembali tampil dominan. Namun, sang lawan tidak tinggal diam. Lewat serangan yang terpola dengan baik, Myanmar mampu menyamakan kedudukan pada menit 8 lewat Aung Thu.

Kedudukan sama kuat membuat pertandingan lebih menarik. Kedua tim berusaha menguasai lini tengah. Tim tuan rumah sebenarnya lebih beruntung setelah mendapatkan tendangan bebas sedikit diluar kotak pinalti. Hanya saja tendang Evan Dimas masih membentur pagar hidup Myanmar.

Sang kapten Evan Dimas sebenarnya kembali mendapatkan peluang untuk membawa Timnas Garuda Jaya unggul. Hanya saja meski sudah berhadapan satu lawan satu tendangannya mampu dibaca oleh penjaga gawang Myanmar.

Anak asuh Gerd Friedrich Horst sebenarnya juga banyak menciptakan peluang. Kombinasi serangan yang dibangun Maung Maung Soe dan kawan-kawan bahkan sering merepotkan barisan pertahanan Indonesia yang dimotori Hansamu Yama.

Myanmar-pun nyaris mampu unggul menjelang babak pertama usai. Tendangan keras Nanda Kyaw dari luar kotak pinalti melaju dengan cepat. Hanya saja bola membentur mistar gawang Ravi Murdianto sehingga membuat kedudukan tetap sama kuat 1-1.

Memasuki babak kedua, Myanmar lebih berinisiatif terlebih dahulu melakukan tekanan. Lewat kecepatan dan umpan dari kaki ke kaki sempat merepotkan pertahanan Indonesia. Berkat bermain tenang, gawang tuan rumah tetap aman.

Terus ditekan, ribuan suporter tuan rumah langsung bersorak. Kondisi ini membuat pemain timnas lebih bersemangat. Terbukti dua peluang langsung didapat lewat Hansamu Yama dan Evan Dimas. Hanya saja upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil.

Lawan pun tidak tinggal diam. Lewat serangan balik cepat, Myanmar nyaris saja menambah gol pada menit 67. Meski tinggal berhadapan dengan Ravi Murdianto, Yan Naing Oo gagal memanfaatkan kesempatan emas itu.

Bagi Indonesia, permainan yang diperagakan saat menghadapi Myanmar ini diluar kebiasaan. Evan Dimas dan kawan sering melakukan kesalahan sendiri. Kondisi ini membuat Indra Sjafri melakukan banyak pergantian pemain termasuk menarik Ilham Udin dan Maldini Pali dengan digantian David Maulana dan Yabes Roni.

Menjelang akhir pertandingan suasana sedikit memanas karena ada pemain Myanmar yang terlihat mengulur waktu. Antar pemain juga terlihat sempat beradu mulut. Kondisi ini membuat penonton ikut-ikutan marah.

Hansamu, yang terpancing emosinya oleh para pemain lawan dalam insiden pada menit 93, harus keluar lapangan karena mendapatkan kartu merah.

Pertandingan pun sempat terhenti. Namun setelah semua diselesaikan, pertandingan kembali digelar. Hanya saja hingga wasit Oki Dwi Putra meniup peluit panjang tanda pertandingan usai kedudukan tetap sama kuat 1-1.

Susunan pemain

Indonesia: Ravi Murdianto (pg), Putu Gede Juni Antara, Muhammad Fatchu Rahman, Evan Dimas Darmono (k), Muhammad Hargianto, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh/Dimas Drajat, Muhammad Sahrul Kurniawan, Maldini Pali/Yabes Roni, Hansamu Yama Pranata (KK), Zulfiandi/Paulo Sitanggang dan Ilham Udin Armayin/David Maulana.

Myanmar : Myo Min Latt (pg), Htike Htike Aung, Naing Lin Tun, Nanda Kyaw (k), Maung Maung Soe, Aung Thu/Than Paing, Shine Thura, Yan Naing Oo, Mg Mg Lwin/Yan Lin Aung, Myo Ko Tun (KK)/Chit Hla Aung dan Nan Wai Min.