Upacara pembukaan untuk cabang olahraga tersebut dilangsungkan di Kawasan Danau Toba, Tongging, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu.
Dalam keterangannya Ketua Umum Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) Bima Arya mengapresiasi antusiasme Pengurus Provinsi ALTI yang telah mengirimkan atlet-atlet terbaiknya.
"Dari 24 Pengprov ALTI yang sudah terbentuk, sebanyak 21 provinsi mengirimkan atletnya untuk berlaga di PON. Tercatat ada 155 atlet dan 67 ofisial yang terdaftar," ucapnya.
Bima menjelaskan atlet-atlet tersebut berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan.
Provinsi DKI Jakarta merupakan kontingen yang mengirimkan atlet terbanyak dengan 30 atlet. Diikuti kontingen tuan rumah Sumatera Utara dengan 22 atlet. Sementara Jawa Barat mengirimkan 15 atlet.
Baca juga: Atlet triahtlon Jatim Binta ingin pertajam catatan waktu lari
Bima menambahkan, para atlet akan memperebutkan 30 medali untuk lima nomor pertandingan, yaitu Vertikal 9K, Klasik Junior 12K, Klasik Senior 12K, Jarak Pendek 43K, Jarak Panjang 82K.
Sebagai induk organisasi, ALTI terbentuk sejak 2016 atau delapan tahun yang lalu. Sebelum tampil di ekshibisi PON, dua tahun terakhir ALTI agresif memajukan dan mengenalkan olahraga lari trail.
ALTI juga sudah menggelar dua kejurnas, yaitu di Palu Sulawesi Tengah dan di Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.
Baca juga: Stadion Madya Atletik siap jadi panggung bagi 300 atlet PON Aceh-Sumut
Baca juga: NTT bidik tiga emas dari atletik PON 2024