Perusahaan China bangun pembangkit listrik manfaatkan tenaga surya
11 September 2024 20:17 WIB
Foto udara yang diambil pada 18 Junu 2023 menunjukkan ladang jerami berbentuk kotak-kotak, yang merupakan cara lokal untuk mencegah pasir bergerak di Gurun Ulan Buh di Dengkou, Bayannur, Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara. ANTARA/Xinhua/Peng Yuan.
Hohhot (ANTARA) - Perusahaan Inner Mongolia Energy Group memulai pembangunan proyek pembangkit listrik penyimpanan energi baru berskala besar di Gurun Ulan Buh, gurun terbesar kedelapan di China, guna memanfaatkan daya energi baru dengan lebih baik untuk koneksi jaringan listrik.
Dirancang dengan kapasitas 605.000 kilowatt, proyek itu merupakan pembangkit listrik penyimpanan energi tunggal terbesar yang sedang dibangun di China. Fasilitas penyimpanan energi itu dapat membantu mengirimkan pasokan listrik yang stabil dari fasilitas pembangkit listrik fotovoltaik ke jaringan listrik.
Menurut biro energi Daerah Otonom Mongolia Dalam di China utara, selain manfaat ekonomi dari produksi listrik hijau, pembangkit listrik penyimpanan energi baru yang dilengkapi dengan fasilitas pembangkit listrik fotovoltaik yang sedang dibangun di pedalaman Gurun Ulan Buh ini nantinya akan memberikan manfaat ekologi dan sosial dalam memerangi penggurunan.
Proyek yang menelan biaya lebih dari 2,1 miliar yuan (1 yuan = Rp2.169) atau sekitar 295 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.447) ini diharapkan dapat terhubung ke jaringan listrik per akhir tahun ini.
Membentang seluas 1 juta hektare, Gurun Ulan Buh memiliki sekitar sepertiga luas area yang termasuk dalam wilayah Dengkou di Kota Bayannur. Kota Bayannur memiliki sumber daya sinar matahari yang melimpah dengan lebih dari 3.000 jam paparan sinar matahari per tahun.
Proyek pembangkit listrik penyimpanan energi yang dibangun di Dengkou ini memiliki fasilitas pembangkit listrik fotovoltaik dengan kapasitas tahunan sebesar 3,16 miliar kWh, yang berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dioksida sebesar 2,75 juta ton per tahun, dan turut membantu perlindungan ekologis terhadap area gurun pasir seluas sekitar 2.973 hektare.
Dirancang dengan kapasitas 605.000 kilowatt, proyek itu merupakan pembangkit listrik penyimpanan energi tunggal terbesar yang sedang dibangun di China. Fasilitas penyimpanan energi itu dapat membantu mengirimkan pasokan listrik yang stabil dari fasilitas pembangkit listrik fotovoltaik ke jaringan listrik.
Menurut biro energi Daerah Otonom Mongolia Dalam di China utara, selain manfaat ekonomi dari produksi listrik hijau, pembangkit listrik penyimpanan energi baru yang dilengkapi dengan fasilitas pembangkit listrik fotovoltaik yang sedang dibangun di pedalaman Gurun Ulan Buh ini nantinya akan memberikan manfaat ekologi dan sosial dalam memerangi penggurunan.
Proyek yang menelan biaya lebih dari 2,1 miliar yuan (1 yuan = Rp2.169) atau sekitar 295 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.447) ini diharapkan dapat terhubung ke jaringan listrik per akhir tahun ini.
Membentang seluas 1 juta hektare, Gurun Ulan Buh memiliki sekitar sepertiga luas area yang termasuk dalam wilayah Dengkou di Kota Bayannur. Kota Bayannur memiliki sumber daya sinar matahari yang melimpah dengan lebih dari 3.000 jam paparan sinar matahari per tahun.
Proyek pembangkit listrik penyimpanan energi yang dibangun di Dengkou ini memiliki fasilitas pembangkit listrik fotovoltaik dengan kapasitas tahunan sebesar 3,16 miliar kWh, yang berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dioksida sebesar 2,75 juta ton per tahun, dan turut membantu perlindungan ekologis terhadap area gurun pasir seluas sekitar 2.973 hektare.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024
Tags: