Pemerintah gelar misi penjualan wisata yang menyasar India dan Nepal
11 September 2024 19:05 WIB
Kemenparekraf menyelenggarakan misi penjualan untuk menjaga eksistensi Indonesia di kawasan Asia Selatan, khususnya bagi wisatawan mancanegara asal India dan Nepal, India. ANTARA/HO-Kemenparekraf
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan misi penjualan pada 9 hingga 18 September 2024 untuk menjaga eksistensi Indonesia sebagai top of mind atau puncak pikiran wisatawan di kawasan Asia Selatan, khususnya di India dan Nepal.
Kegiatan hasil kolaborasi antara Kemenparekraf dengan Pemerintah Kabupaten Badung, Bali dan sejumlah pelaku industri pariwisata dalam negeri ini menyasar penjualan di empat kota di India meliputi Bengaluru, Chennai, New Delhi, dan Jaipur, dirangkai dengan agenda misi penjualan Kathmandu, Nepal.
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu mengungkapkan wisatawan asal India berada di posisi kelima sebagai wisatawan mancanegara terbanyak yang berkunjung ke Indonesia dan posisi kedua wisatawan mancanegara terbanyak yang berkunjung ke Bali, karenanya untuk mendongkrak kunjungan maka digelar misi penjualan dan pertunjukan keliling (roadshow) di beberapa kota potensial.
“Hingga Juli 2024 tercatat jumlah kunjungan wisatawan India ke Indonesia sudah mencapai 417.703 atau sekitar 62,64 persen dari target optimis pasar India tahun 2024, yaitu 671.136 wisman,” katanya.
Sementara wisatawan asal Nepal pada 2023,tercatat naik 186 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sampai dengan Juni 2024, kunjungan wisman Nepal mencapai 3.993 atau meningkat 65,5 persen dari periode yang sama tahun 2023.
Kegiatan misi penjualan India dan Nepal dilakukan melalui skema pemasaran kolaboratif, sebanyak 35 perusahaan Indonesia terkurasi sebagai peserta misi penjualan terdiri dari usaha perhotelan/hospitality, agen perjalanan, atraksi, restoran, dan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
Dalam agenda kali ini, Kemenparekraf akan menawarkan tiga produk pariwisata utama, antara lain wisata kelas atas (luxury tourism), pernikahan, dan MICE, wisata kebugaran (wellness tourism) juga menjadi keunggulan paket wisata yang dijual di berbagai destinasi di Indonesia, salah satunya Bali.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini mengungkapkan, Bali and Beyond menjadi destinasi utama yang dipasarkan para misi penjualan India dan Nepal kali ini.
“Bali yang masih menjadi magnet bagi wisatawan Asia Selatan, khususnya India dan Nepal, kami dorong untuk menjadi titik awal agar wisatawan dapat mengeksplorasi destinasi lainnya, seperti Yogyakarta, Lombok, Labuan Bajo, bahkan Jakarta. Oleh karena itu, peserta industri yang bergabung pada misi penjualan kali ini tidak hanya berasal dari Bali, namun juga Jakarta, Yogyakarta, serta Lombok dan Labuan Bajo,” ujarnya.
Baca juga: Asparnas Batam gaet agen perjalanan guna tingkatkan kunjungan wisman
Baca juga: ITDC: MotoGP 2024 ajang pacu ekonomi dan pariwisata nasional
Baca juga: Kemenparekraf lakukan misi penjualan ke Tiongkok
Kegiatan hasil kolaborasi antara Kemenparekraf dengan Pemerintah Kabupaten Badung, Bali dan sejumlah pelaku industri pariwisata dalam negeri ini menyasar penjualan di empat kota di India meliputi Bengaluru, Chennai, New Delhi, dan Jaipur, dirangkai dengan agenda misi penjualan Kathmandu, Nepal.
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu mengungkapkan wisatawan asal India berada di posisi kelima sebagai wisatawan mancanegara terbanyak yang berkunjung ke Indonesia dan posisi kedua wisatawan mancanegara terbanyak yang berkunjung ke Bali, karenanya untuk mendongkrak kunjungan maka digelar misi penjualan dan pertunjukan keliling (roadshow) di beberapa kota potensial.
“Hingga Juli 2024 tercatat jumlah kunjungan wisatawan India ke Indonesia sudah mencapai 417.703 atau sekitar 62,64 persen dari target optimis pasar India tahun 2024, yaitu 671.136 wisman,” katanya.
Sementara wisatawan asal Nepal pada 2023,tercatat naik 186 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sampai dengan Juni 2024, kunjungan wisman Nepal mencapai 3.993 atau meningkat 65,5 persen dari periode yang sama tahun 2023.
Kegiatan misi penjualan India dan Nepal dilakukan melalui skema pemasaran kolaboratif, sebanyak 35 perusahaan Indonesia terkurasi sebagai peserta misi penjualan terdiri dari usaha perhotelan/hospitality, agen perjalanan, atraksi, restoran, dan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
Dalam agenda kali ini, Kemenparekraf akan menawarkan tiga produk pariwisata utama, antara lain wisata kelas atas (luxury tourism), pernikahan, dan MICE, wisata kebugaran (wellness tourism) juga menjadi keunggulan paket wisata yang dijual di berbagai destinasi di Indonesia, salah satunya Bali.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini mengungkapkan, Bali and Beyond menjadi destinasi utama yang dipasarkan para misi penjualan India dan Nepal kali ini.
“Bali yang masih menjadi magnet bagi wisatawan Asia Selatan, khususnya India dan Nepal, kami dorong untuk menjadi titik awal agar wisatawan dapat mengeksplorasi destinasi lainnya, seperti Yogyakarta, Lombok, Labuan Bajo, bahkan Jakarta. Oleh karena itu, peserta industri yang bergabung pada misi penjualan kali ini tidak hanya berasal dari Bali, namun juga Jakarta, Yogyakarta, serta Lombok dan Labuan Bajo,” ujarnya.
Baca juga: Asparnas Batam gaet agen perjalanan guna tingkatkan kunjungan wisman
Baca juga: ITDC: MotoGP 2024 ajang pacu ekonomi dan pariwisata nasional
Baca juga: Kemenparekraf lakukan misi penjualan ke Tiongkok
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: