"Irigasi gantung ini memiliki panjang 93 kilometer dan terletak di Ipil Rawajitu tepatnya di tiga desa yaitu Desa Bandar Anom Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji, Desa Bumi Ratu, dan Desa Wono Agung Kecamatan Rawajitu Selatan Kabupaten Tulang Bawang," ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Lampung Roy Panagom Pardede di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan, dari panjang irigasi sepanjang 93 kilometer sudah ada 42 unit pompa yang ada sudah dimanfaatkan oleh masyarakat di desa sekitar.
"Kalau dilihat dari sisi jumlah pompa yang dimanfaatkan, total ada 42 unit pompa atau sekitar 50 persen dari total panjang irigasi gantung. Mudah-mudahan musim tanam dua ini lahan pertanian semua terairi dan berhasil memproduksi komoditas pangan dengan kualitas yang baik," katanya.
Dia menjelaskan, untuk pemanfaatan irigasi gantung oleh masyarakat di tiga desa sekitar Ipil Rawajitu, masih terfokus di Bandar Anom dan Desa Bumi Ratu Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji.
"Di dua desa itu ternyata pemanfaatannya lebih banyak karena sumber air terbatas, dan kami masih berupaya terus mendorong pemanfaatan irigasi gantung ini di Desa Wono Agung Kecamatan Rawajitu Selatan Kabupaten Tulang Bawang," ucap dia.
Ia melanjutkan, salah satu upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan irigasi gantung oleh masyarakat yaitu dengan membuat pertemuan yang khusus menyampaikan manfaat infrastruktur air tersebut oleh masyarakat pengguna irigasi gantung kepada masyarakat lainnya yang belum menggunakan.
"Karena kondisi kemarau ini tentu masyarakat membutuhkan sumber daya air, jadi mereka memanfaatkan irigasi gantung ini. Sebab tanaman padi mereka sudah mulai tumbuh serta mencegah adanya gagal panen akibat kekurangan air di lahan pertanian," tambahnya.
Irigasi gantung yang merupakan inovasi infrastruktur sumber daya air yang ada di Provinsi Lampung memiliki panjang 93 kilometer dan di bangun pada 2020 dengan pengerjaan selama tiga tahun dengan nilai pagu Rp97,8 miliar.
Irigasi gantung tersebut berpotensi mengairi lahan pertanian seluas 3.100 hektare.
Baca juga: BBWS Lampung mengatur pola operasi waduk jaga ketersediaan air
Baca juga: BBWS Lampung: Inovasi irigasi gantung efisien mengairi lahan petani
Baca juga: BBWS Lampung sebut infrastruktur ABSAH bantu tanggulangi kekeringan
Baca juga: BBWS Lampung mengatur pola operasi waduk jaga ketersediaan air
Baca juga: BBWS Lampung: Inovasi irigasi gantung efisien mengairi lahan petani
Baca juga: BBWS Lampung sebut infrastruktur ABSAH bantu tanggulangi kekeringan