Serang (ANTARA News) - Masyarakat baduy meminta Pemerintah Provinsi Banten untuk melindungi keutuhan tanah ulayat atau tanah adat supaya tidak berkurang.

"Pesan kami supaya pemerintah bisa melindungi dan menjaga tanah, hutan dan gunung yang ada di wilayah kami. Jangan sampai ada pihak-pihak yang merusak, karena kalau hutan rusak bisa berakibat terjadi bencana," kata tokoh masyarakat baduy luar yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Daenah di Serang, Sabtu malam.

Ia mengatakan, luas areal hutan atau tanah adat masyarakat baduy di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak saat ini 5136,8 hektar. Luas areal hutan dan lahan masyarakat baduy tersebut sampai saat ini masih tetap dan tidak berkurang.

Namun demikian, ia meminta pemerintah untuk tetap melindungi terutama keutuhan hutannya agar tetap terjaga dari gangguan masyarakat luar yang berniat merusak kelestarian hutannya. Sebab khawatir kalau hutan semakin rusak, maka bencana alam seperti banjir dan longsor akan mudah terjadi jika hutannya rusak.

"Luasnya sampai saat ini tetap tidak berkurang, malahan masyarakat kami sudah banyak yang membeli lahan dari masyarakat luar," kata Daenah.

Menurutnya, saat ini masyarakat baduy sudah memliki sekitar 850 hektar lahan yang dibeli dari masyarakat luar baduy. Lahan tersebut merupakan lahan garapan masyarakat luar baduy diluar tanah ulayat, namun sudah menjadi hak milik masyarakat baduy yang membelinya.

"Rata-rata masyarakat baduy ada yang membeli satu sampai dua hektar per orangnya. Bahkan sudah banyak yang disertifikatkan," kata Daenah usai menggelar ritual Seba Baduy di Pendopo Lama Gubernur Banten Jl Brigjen Kyai Sjamun Kota Serang..

Sementara itu Wakil Gubernur Banten Rano Karo berjanji akan melindungi tanah ulayat masyarakat baduy, karena sudah ada secara turun-temurun. Pihaknya selalu berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk selalu berupaya melindungi tanah ulayat masyarakat baduy.

"Tanah ulayat masyarakat baduy itu tidak bisa diganggu-gugat karena sudah ada sejak jaman dahulunya seperti itu. Ini tetntu perlu kordinasi yang intensif dengan Pemkab Lebak, untuk melindungi jangan sampai nanti luasnya berkurang," kata Rano usai menerima Seba sekitar 1.650 masyarakat baduy, yang selalu melaksanakan kegiatan tersebut setiap tahun setelah panen hasil bumi.