"Saat ini layanan sudah bisa digunakan di RS Tarakan. Jadi data yang ada mengenai TBC di DKI cukup tinggi, artinya namanya TBC manusia yang bergerak hilir mudik," kata Heru.
Menurut Heru, salah satu penyebab kasus TBC meningkat di Jakarta karena banyaknya masyarakat yang bekerja di luar Jakarta. Karena itu perlunya kerja sama antar wilayah di luar Jakarta untuk penanganan TBC.
Baca juga: Layanan kesehatan bertambah dapat tekan kasus Tuberkulosis di Jakut
"Tahun 2023 data yang ada untuk mengatasi TB adalah 60 ribu kasus penderita TB. Nah ini kenapa, yang pertama TB itu harus dirawat dengan kurun waktu tertentu minimal enam bulan. Ini sangat tergantung dari disiplinnya pasien," kata Heru.
Baca juga: Kampung Siaga TB perlu jejaring dan kader terlatih
"Semoga pengembangan rumah sakit ini dengan peralatan yang cukup baik bisa dimanfaatkan untuk masyarakat menuju masyarakat yang sehat," kata Heru.
Fasilitas itu dilengkapi dengan ventilator, bedside monitor dan ruang tindakan khusus untuk TB RO. Misalnya, untuk tindakan fungsi pleura atau pemasangan "chest tube".