Riyadh (ANTARA) - Konferensi Tingkat Tinggi Kecerdasan Buatan Global (Global Artificial Intelligence Summit/GAIN) edisi ketiga dibuka di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (10/9), yang bertujuan untuk mendorong adopsi AI dan memastikan penggunaan strategis teknologi-teknologi terkait di seluruh dunia.

"Tahun ini, kami meningkatkan standar, mendorong batas-batas AI lebih jauh dan lebih tinggi demi kesejahteraan umat manusia," ujar Presiden Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Arab Saudi (Saudi Data and Artificial Intelligence Authority/SDAIA) Abdullah bin Sharaf Al-Ghamdi dalam pidato pembukaannya.
Upacara pembukaan Global Artificial Intelligence Summit edisi ketiga di Riyadh, Arab Saudi, pada 10 September. (ANTARA/Xinhua/Handout GAIN)


Presiden SDAIA tersebut menyampaikan bahwa AI menghadirkan berbagai dilema etis serta tantangan krusial yang mengancam pembangunan ekonomi dan sosial secara internasional.

Dia menyatakan bahwa solusi terhadap tantangan-tantangan tersebut adalah persatuan, dan dunia harus mengatasinya melalui kolaborasi.

Mengusung tema "Memanfaatkan AI demi kemajuan umat manusia", KTT AI selama tiga hari itu berfokus pada delapan bidang, di antaranya membahas peran pemerintah dalam memanfaatkan potensi AI, AI generatif, peran etika dan tata kelola dalam melindungi pengembangan AI, inovasi perangkat keras, serta penerapan AI dalam industri dan kehidupan perkotaan.
Orang-orang mengunjungi gerai Huawei di Global Artificial Intelligence Summit edisi ketiga di Riyadh, Arab Saudi, pada 10 September. (ANTARA/Xinhua Wang Dongzhen)


Menurut SDAIA, lebih dari 450 pakar AI, pembuat kebijakan, dan wirausahawan akan berpartisipasi dalam berbagai pembicaraan, wawancara, diskusi, dan debat di KTT AI tersebut.

Pada Senin (9/9), SDAIA merilis laporan Status AI di Arab Saudi, yang memberikan sekilas gambaran terkait kemajuan AI di Arab Saudi. Menurut laporan itu, kontribusi AI diperkirakan akan mencapai 12 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu pada 2030 mendatang.