Bekasi (ANTARA News) - Kepolisian Sektor Jatiasih Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat kasus pencurian sepeda motor di wilayah hukum setempat rata-rata berlangsung sebanyak tiga hingga empat kasus per pekan.

"Dalam setahun kita akumulasi bisa mencapai lebih dari 100 kendaraan motor yang hilang dicuri," kata Kapolsek Jatiasih Kompol Melda Sitohang di Bekasi, Jumat.

Menurutnya, dari enam kelurahan di Kecamatan Jatiasih hampir seluruhnya masuk dalam zona rawan pencurian kendaraan.

"Hampir seluruh kelurahan kita anggap rawan, khususnya daerah perbatasan seperti Jatiasampurna dan Pondokgede," katanya.

Namun demikian, jumlah kasus tersebut masih relatif sedikit bila dibandingkan dengan kecamatan lain di Kota Bekasi khususnya yang berpenduduk besar.

"Data di Mapolresta Bekasi Kota menyebutkan kasus pencurian kendaraan bermotor di kawasan Jatiasih masih relatif sedikit. Yang terbanyak justru wilayah dengan penduduk besar seperti Kecamatan Bekasi Timur dan lainnya," katanya.

Para komplotan pencuri tersebut, kata dia, biasa mengincar korbannya pada sejumlah lokasi rawan di antaranya halaman rumah serta pertokoan yang minim pengawasan.

"Kendaraan tanpa kunci ganda adalah yang paling mudah dicuri. Pelakunya hanya butuh waktu kurang dari dua menit untuk membobol rumah kunci dan membawa kabur kendaraan," katanya.

Bahkan pengaman rumah kunci magnet pada sejumlah merk motor tertentu tidak menjadi jaminan luput dari kasus pencurian.

"Baru-baru ini kami menangkap dua orang tersangka pencuri sepeda motor yang sanggup membobol rumah kunci magnet hanya dengan batang sikat gigi yang diberi medan magnet. Dia sanggup membawa kabur motor tersebut hanya dalam waktu kurang dari dua menit," katanya.

Guna meminimalisir kasus pencurian kendaraan bermotor, pihaknya terus mengintensifkan patroli keliling jajarannya ke sejumlah lokasi rawan.

"Selain itu, kita juga memanfaatkan bantuan Babinkamtibmas untuk turut proaktif mengamankan wilayahnya," katanya.