Pilkada 2024
KPU NTT: Film "Tepatilah Janji" bernilai edukasi jelang Pilkada 2024
10 September 2024 18:40 WIB
Ketua KPU NTT Jemris Fointuna bersama sejumlah anggota KPU NTT dan produser serta pemeran film "Tepatilah Janji" berpose bersama saat pemutaran film tersebut di salah satu Bioskop di Kupang, Selasa (10/9/2024). ANTARA/Kornelis Kaha
Kupang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur menyatakan bahwa film "Tepatilah Janji" yang disutradarai oleh Garin Nugroho bernilai edukasi politik bagi masyarakat menjelang Pilkada 2024.
"Tentunya kami mendapatkan edukasi yang luar biasa dari film ini, dan dari awal sampai akhir saya menonton film ini sama seperti kita melakukan tahapan Pilkada," kata Ketua KPU NTT Jemris Fointuna usai menonton film tersebut di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Kupang, Selasa.
Baca juga: KPU bersama Garin Nugroho hadirkan film komedi drama "Tepatilah Janji"
Menurut dia, film yang dibintangi Cut Mini, Ibnu Jamil, Faradina Mufti, dan Bima Zeno dan beberapa pemeran film lainnya itu menunjukkan adanya tahapan yang santai, tahapan pilkada yang tegang, namun ujung-ujungnya harus menerima hasil pada akhir pemungutan suara.
Menurut dia, film yang diputar tersebut menunjukkan bahwa pilkada itu berjalan aman dan damai, dan khusus di NTT mengusung tema pilkada kali ini adalah pilkada damai.
"Di dalam film tadi menunjukkan soal pilkada yang damai karena pasangan calon yang kalah menerima hasil pilkada dengan aman, dan semoga saja pilkada di NTT juga demikian," ujarnya.
Menurut dia, film Tepatilah Janji tersebut juga dapat menjadi bahan edukasi bagi para calon agar tidak menjadi "Sinterklas" untuk pihak pihak tertentu.
Jemris memuji film tersebut karena menyoroti beberapa hal yang sebenarnya dilarang atau melanggar hukum dalam pilkada seperti bagi-bagi uang saat kampanye dan larangan lainnya.
Film berdurasi 90 menit tersebut juga menyoroti tren politik dinasti, hingga politik mahar yang terjadi menjelang pilkada.
Produser Rina Damayanti mengatakan film tersebut dapat mengajarkan kepada masyarakat khususnya kepada para pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya pada pilkada nanti sesuai dengan hati nurani.
"Jadi jangan sampai teman-teman tidak berpartisipasi dalam pilkada dan juga bagaimana pentingnya melihat rekam jejak pemimpin karena hal itu sangat menentukan berlangsungnya negara atau daerah yang akan dipimpin lima tahun ke depan," ujar dia.
Rina mengatakan film tersebut juga merupakan film edukasi terutama kepada generasi muda yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya.
Baca juga: KPU Bali kenalkan kondisi demokrasi saat ini lewat film
Baca juga: KPU kampanyekan Pilkada cerdas di Samarinda pada film Tepatilah Janji
"Tentunya kami mendapatkan edukasi yang luar biasa dari film ini, dan dari awal sampai akhir saya menonton film ini sama seperti kita melakukan tahapan Pilkada," kata Ketua KPU NTT Jemris Fointuna usai menonton film tersebut di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Kupang, Selasa.
Baca juga: KPU bersama Garin Nugroho hadirkan film komedi drama "Tepatilah Janji"
Menurut dia, film yang dibintangi Cut Mini, Ibnu Jamil, Faradina Mufti, dan Bima Zeno dan beberapa pemeran film lainnya itu menunjukkan adanya tahapan yang santai, tahapan pilkada yang tegang, namun ujung-ujungnya harus menerima hasil pada akhir pemungutan suara.
Menurut dia, film yang diputar tersebut menunjukkan bahwa pilkada itu berjalan aman dan damai, dan khusus di NTT mengusung tema pilkada kali ini adalah pilkada damai.
"Di dalam film tadi menunjukkan soal pilkada yang damai karena pasangan calon yang kalah menerima hasil pilkada dengan aman, dan semoga saja pilkada di NTT juga demikian," ujarnya.
Menurut dia, film Tepatilah Janji tersebut juga dapat menjadi bahan edukasi bagi para calon agar tidak menjadi "Sinterklas" untuk pihak pihak tertentu.
Jemris memuji film tersebut karena menyoroti beberapa hal yang sebenarnya dilarang atau melanggar hukum dalam pilkada seperti bagi-bagi uang saat kampanye dan larangan lainnya.
Film berdurasi 90 menit tersebut juga menyoroti tren politik dinasti, hingga politik mahar yang terjadi menjelang pilkada.
Produser Rina Damayanti mengatakan film tersebut dapat mengajarkan kepada masyarakat khususnya kepada para pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya pada pilkada nanti sesuai dengan hati nurani.
"Jadi jangan sampai teman-teman tidak berpartisipasi dalam pilkada dan juga bagaimana pentingnya melihat rekam jejak pemimpin karena hal itu sangat menentukan berlangsungnya negara atau daerah yang akan dipimpin lima tahun ke depan," ujar dia.
Rina mengatakan film tersebut juga merupakan film edukasi terutama kepada generasi muda yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya.
Baca juga: KPU Bali kenalkan kondisi demokrasi saat ini lewat film
Baca juga: KPU kampanyekan Pilkada cerdas di Samarinda pada film Tepatilah Janji
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: