Pertamina berkolaborasi dengan perusahaan internasional kembangkan CCS
10 September 2024 18:16 WIB
Ilustrasi - Petugas memeriksa keran pipa sumur saat proses injeksi CO2 di sumur JTB-161 Mundu, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menjalin kerja sama dengan 15 perusahaan energi internasional dalam rangka melakukan joint study untuk pengembangan carbon capture and storage (CCS) di Indonesia.
"Jadi CCS ini memang masih di tahapan yang awal sekali, kami saat ini ada kerja sama mungkin dengan sekitar 15 perusahaan energi internasional untuk melakukan joint study untuk pengembangan CCS di Indonesia," ujar SVP Business Development Pertamina Wisnu Medan Santoso di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina dan ExxonMobil akan melakukan pengeboran appraisal atau appraisal drilling di wilayah cekungan Sunda Asri berkaitan dengan pengembangan carbon capture and storage dan carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS).
"Dalam waktu dekat ini adalah yang kerja sama PHE dengan ExxonMobil di Sunda Asri, rencana awal tahun depan kita melakukan appraisal drilling. Di luar itu masih skala pilot per lapangan seperti di Sukowati. Di Sunda Asri kalau hasil appraisal drilling-nya sesuai dengan rencana, itu paling cepat Final Investment Decision-nya (FID) pada tahun 2026 dan mungkin baru investasi pada 2027," katanya.
Menurut Wisnu, pengembangan CCS oleh Pertamina di wilayah Indonesia membutuhkan dukungan dari pemerintah.
Baca juga: PDC dukung Pertamina dalam peningkatan kompetensi program CCS/CCSUS
Baca juga: Pertamina, KNOC dan ExxonMobil jalin kerja sama kembangkan CCS
"Memang masih di tahap yang sangat awal terus terang, jadi belum ada investasi konkretnya, karena masih banyak regulasi yang kita membutuhkan dukungan dari pemerintah. Itu yang sedang kita dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sedang dilakukan," ujarnya.
Sebagai informasi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) Kementerian ESDM terus mendorong pengembangan dan pemanfaatan teknologi bersih penangkapan dan penyimpanan karbon atau carbon capture and storage dan carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS).
Indonesia terus berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mencapai target net zero emissions (NZE) pada 2060.
Untuk sektor energi, pencapaian target NZE tersebut di antaranya melalui pengembangan energi terbarukan, implementasi konservasi energi, maupun penerapan teknologi bersih.
Salah satu upaya yang ditempuh dalam penerapan teknologi bersih adalah pengembangan dan pemanfaatan penangkapan dan penyimpanan karbon atau CCS/CCUS.
Baca juga: PIS siap jadi agregator transportasi dan logistik CCS
Baca juga: Pertamina dan KNOC menjajaki kerja sama pengembangan "Rig-to-CCS"
"Jadi CCS ini memang masih di tahapan yang awal sekali, kami saat ini ada kerja sama mungkin dengan sekitar 15 perusahaan energi internasional untuk melakukan joint study untuk pengembangan CCS di Indonesia," ujar SVP Business Development Pertamina Wisnu Medan Santoso di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina dan ExxonMobil akan melakukan pengeboran appraisal atau appraisal drilling di wilayah cekungan Sunda Asri berkaitan dengan pengembangan carbon capture and storage dan carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS).
"Dalam waktu dekat ini adalah yang kerja sama PHE dengan ExxonMobil di Sunda Asri, rencana awal tahun depan kita melakukan appraisal drilling. Di luar itu masih skala pilot per lapangan seperti di Sukowati. Di Sunda Asri kalau hasil appraisal drilling-nya sesuai dengan rencana, itu paling cepat Final Investment Decision-nya (FID) pada tahun 2026 dan mungkin baru investasi pada 2027," katanya.
Menurut Wisnu, pengembangan CCS oleh Pertamina di wilayah Indonesia membutuhkan dukungan dari pemerintah.
Baca juga: PDC dukung Pertamina dalam peningkatan kompetensi program CCS/CCSUS
Baca juga: Pertamina, KNOC dan ExxonMobil jalin kerja sama kembangkan CCS
"Memang masih di tahap yang sangat awal terus terang, jadi belum ada investasi konkretnya, karena masih banyak regulasi yang kita membutuhkan dukungan dari pemerintah. Itu yang sedang kita dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sedang dilakukan," ujarnya.
Sebagai informasi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) Kementerian ESDM terus mendorong pengembangan dan pemanfaatan teknologi bersih penangkapan dan penyimpanan karbon atau carbon capture and storage dan carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS).
Indonesia terus berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mencapai target net zero emissions (NZE) pada 2060.
Untuk sektor energi, pencapaian target NZE tersebut di antaranya melalui pengembangan energi terbarukan, implementasi konservasi energi, maupun penerapan teknologi bersih.
Salah satu upaya yang ditempuh dalam penerapan teknologi bersih adalah pengembangan dan pemanfaatan penangkapan dan penyimpanan karbon atau CCS/CCUS.
Baca juga: PIS siap jadi agregator transportasi dan logistik CCS
Baca juga: Pertamina dan KNOC menjajaki kerja sama pengembangan "Rig-to-CCS"
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: