Jakarta (ANTARA News) - Untuk menghadapi berbagai ancaman kekerasan seksual yang terjadi di sekolah perlu adanya sinergi antara orangtua dan sekolah, ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ledia Hanifah, di Jakarta, Jumat.

"Peran pendidikan anak yang semestinya menjadi satu lingkaran kesinambungan antara rumah dan sekolah, orangtua dan guru kini cenderung terputus," katanya.

"Hubungan orangtua dengan dunia pendidikan anaknya menjadi minimalis. Kalau sekolah sendiri tidak memiliki program yang melibatkan peran orangtua, dan kemudian orangtua pun tidak proaktif, maka banyak momen dalam masa tumbuh kembang anak yang tidak terpantau, ibaratnya hubungan orangtua dan sekolah hanya terbatas saat membayar iuran," kata dia.

Menurut dia, orangtua harus menjadi teladan utama dan pertama bagi anak di rumah. Sementara di lingkungan sekolah, kepala sekolah,staf pengajar dan staf pendukung lainnya harus menjadi ujung tombak dalam hal memberi keteladanan sikap, perilaku serta nilai moral atau akhlak.

Ledia mengemukakan, Selain itu kata dia pendidikan yang didapat anak di luar sekolah dalam hal ini lingkungan bermain, lingkungan rumah dan lingkungan masyarakat memiliki pengaruh sangat besar, terutama yang diajarkan lewat tayangan televisi serta internet.

"Apa artinya guru berusah payah mengajarkan kebaikan pada anak bila tayangan televisi secara intens menayangkan betapa"enteng" dan "biasa" bila dalam pergaulan kita mudah melecehkan, menghina, menghasut, dan melakukan kekerasan pada orang lain," papar dia.