PON Aceh Sumut 2024
Pelatih Jakarta harap para pemainnya dipanggil timnas basket Indonesia
10 September 2024 16:56 WIB
Pebasket putri DKI Jakarta Maxine Sutisna (kiri) melakukan dribble bola yang dikawal pebasket Jawa Timur Erlita Chirstiana (kanan) pada final 5x5 PON XXI Aceh-Sumut 2024 di GOR Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Selasa (10/9/2024). Tim basket putri DKI Jakarta merebut medali emas setelah menang dengan skor 77-56. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/Spt.
Banda Aceh (ANTARA) - Pelatih basket 5x5 putri Jakarta Parna Abrizalt Hasiholan berharap para pemainnya dapat dipanggil untuk memperkuat tim nasional basket putri Indonesia.
Jakarta baru saja mendulang medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 usai membungkam juara bertahan PON Papua, Jawa Timur dengan skor 77-56 pada pertandingan final di GOR Harapan Bangsa, Banda Aceh, Selasa.
"Semoga dari tim saya ini banyak dipanggil tim nasional Indonesia karena mereka pemain bertalenta Indonesia," kata Parna Abrizalt kepada pewarta.
Parna Abrizalt mengatakan kunci sukses tim meraih medali emas adalah kemampuan melakukan evaluasi cepat dan terus berkembang meski sempat didera konflik internal tim.
"Kendala pasti ada tapi kita evaluasi cepat karena ini event cuma seminggu, tidak seperti liga yang berlangsung berbulan-bulan, kita evaluasi langsung begitu gagal evaluasi begitu gagal evaluasi cepat," kata Parna.
Untuk menjaga prestasi yang diraih oleh Jakarta kali ini, Parna mengatakan perlu mengikuti banyak kompetisi dan pertandingan sebagai persiapan menuju PON berikutnya di NTB-NTT pada 2028.
Baca juga: Basket - Tim putri Jakarta segel medali emas usai bungkam Jatim
Parna mengungkapkan kini sudah ada empat pemain yang masuk radar dan berpeluang untuk kembali memperkuat Jakarta, di antara empat pemain tersebut dua di antaranya masuk dalam roaster Jakarta di PON kali ini yakni Maxine Maria Sutisna dan Keisha Hasna.
"Ada empat orang yang akan masih bermain di PON 2028. Ada Abi, ada Keira, ada Maxine, ada Clara. Clara sedang di Amerika jadi belum bisa pulang," kata Parna.
Sedangkan di peringkat ketiga ditempati Jawa Tengah yang berhak atas medali perunggu usai mengakhiri drama atas Jawa Barat 64-60.
Baca juga: Basket - Tim putra Jabar gondol perunggu usai atasi Sulut
Baca juga: Basket - Tim putri Jateng segel perunggu usai akhiri drama atas Jabar
Jakarta baru saja mendulang medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 usai membungkam juara bertahan PON Papua, Jawa Timur dengan skor 77-56 pada pertandingan final di GOR Harapan Bangsa, Banda Aceh, Selasa.
"Semoga dari tim saya ini banyak dipanggil tim nasional Indonesia karena mereka pemain bertalenta Indonesia," kata Parna Abrizalt kepada pewarta.
Parna Abrizalt mengatakan kunci sukses tim meraih medali emas adalah kemampuan melakukan evaluasi cepat dan terus berkembang meski sempat didera konflik internal tim.
"Kendala pasti ada tapi kita evaluasi cepat karena ini event cuma seminggu, tidak seperti liga yang berlangsung berbulan-bulan, kita evaluasi langsung begitu gagal evaluasi begitu gagal evaluasi cepat," kata Parna.
Untuk menjaga prestasi yang diraih oleh Jakarta kali ini, Parna mengatakan perlu mengikuti banyak kompetisi dan pertandingan sebagai persiapan menuju PON berikutnya di NTB-NTT pada 2028.
Baca juga: Basket - Tim putri Jakarta segel medali emas usai bungkam Jatim
Parna mengungkapkan kini sudah ada empat pemain yang masuk radar dan berpeluang untuk kembali memperkuat Jakarta, di antara empat pemain tersebut dua di antaranya masuk dalam roaster Jakarta di PON kali ini yakni Maxine Maria Sutisna dan Keisha Hasna.
"Ada empat orang yang akan masih bermain di PON 2028. Ada Abi, ada Keira, ada Maxine, ada Clara. Clara sedang di Amerika jadi belum bisa pulang," kata Parna.
Sedangkan di peringkat ketiga ditempati Jawa Tengah yang berhak atas medali perunggu usai mengakhiri drama atas Jawa Barat 64-60.
Baca juga: Basket - Tim putra Jabar gondol perunggu usai atasi Sulut
Baca juga: Basket - Tim putri Jateng segel perunggu usai akhiri drama atas Jabar
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: