Petani dirugikan anjloknya harga cabai
2 Mei 2014 07:17 WIB
Seorang pedagang menata dagangan cabainya di Pasar Pon Jombang, Jawa Timur, Senin (15/7). Harga cabai di pasar tradisional Jombang, mengalami penurunan setelah sempat melambung tinggi pada awal bulan puasa 1434 Hijriah, harga cabai rawit merah saat ini Rp65 ribu per kilogram, sebelumnya harga cabai menembus angka Rp80 ribu per kg dan cabai merah besar dari Rp22 ribu per kg menjadi Rp20 ribu per kg. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif) ()
Cirebon (ANTARA News) - Para petani di lereng gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengaku rugi akibat harga cabai anjlok hingga di bawah modal tanam.
Kartiwa, salah seorang petani lereng gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, kepada wartawan di Kuningan, Jumat, mengatakan, harga cabai merah tingkat petani kini hanya Rp5.000 per kilogram, padahal modal tanam bisa mencapai Rp10.000 per kilogram, sebelumnya masih untuk dijual Rp15.000 per kilogram.
Harga sulit dikendalikan karena masih dipermainkan oleh para tengkulak.
Ujang petani lain mengaku juga kesulitan menjual hasil panen seperti sayuran, sehingga dirinya curiga anjloknya cabai merah permainan tengkulak tersebut.
"Petani lereng gunung Ciremai Kuningan, masih mengandalkan tengkulak untuk memasarkan hasil panennya, selain itu mereka memberikan modal awal untuk tanam," katanya.
H. Tatang bandar bumbu di pasar Jagastru Cirebon menuturkan, anjloknya harga cabai merah akibat persediaan melimpah karena pasokan dari petani berlebihan sedangkan permintaan pasar normal.
Kini harga cabai merah hanya dijual Rp7 ribu hingga Rp8 ribu per kilogram, kata dia, sebelumnya sempat melambung mencapai Rp50 per kilogram akibat petani gagal panen sehingga pasokan terhambat.
"Harga cabai masih tergantung pasokan para petani, jika melimpah biasanya murah, karena tidak terserap pasar, tetapi sebaliknya kiriman terbatas harga melambung," katanya. (*)
Kartiwa, salah seorang petani lereng gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, kepada wartawan di Kuningan, Jumat, mengatakan, harga cabai merah tingkat petani kini hanya Rp5.000 per kilogram, padahal modal tanam bisa mencapai Rp10.000 per kilogram, sebelumnya masih untuk dijual Rp15.000 per kilogram.
Harga sulit dikendalikan karena masih dipermainkan oleh para tengkulak.
Ujang petani lain mengaku juga kesulitan menjual hasil panen seperti sayuran, sehingga dirinya curiga anjloknya cabai merah permainan tengkulak tersebut.
"Petani lereng gunung Ciremai Kuningan, masih mengandalkan tengkulak untuk memasarkan hasil panennya, selain itu mereka memberikan modal awal untuk tanam," katanya.
H. Tatang bandar bumbu di pasar Jagastru Cirebon menuturkan, anjloknya harga cabai merah akibat persediaan melimpah karena pasokan dari petani berlebihan sedangkan permintaan pasar normal.
Kini harga cabai merah hanya dijual Rp7 ribu hingga Rp8 ribu per kilogram, kata dia, sebelumnya sempat melambung mencapai Rp50 per kilogram akibat petani gagal panen sehingga pasokan terhambat.
"Harga cabai masih tergantung pasokan para petani, jika melimpah biasanya murah, karena tidak terserap pasar, tetapi sebaliknya kiriman terbatas harga melambung," katanya. (*)
Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: