Purwokerto (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan bahwa aktivitas masyarakat di sekitar Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, tetap berlangsung normal.

"Aktivitas masyarakat tetap berjalan normal meskipun Gunung Slamet berstatus Siaga (Level III)," kata Koordinator Basarnas Pos Search and Rescue (SAR) Cilacap Tri Joko Priyono saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis malam.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa tim Basarnas dari Pos SAR Cilacap tetap berada di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, guna memperkuat tim Basarnas dari Kantor SAR Semarang.

Menurut dia, hal itu dilakukan sesuai dengan instruksi Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono yang menugasi petugas "rescuer" untuk berangkat menuju Gunung Slamet yang berstatus Siaga dan Gunung Merapi yang berstatus Waspada (Level II).

Dalam hal ini, petugas "rescuer" mendapat tugas untuk memastikan kondisi, menemui, dan berkoordinasi dengan potensi SAR yang ada sehingga penanganannya tidak sampai terlambat.

Oleh karena itu, tim "rescuer" dari Kantor SAR Semarang yang dipimpin Wisnu juga melakukan pantauan di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kabupaten Purbalingga.

Tim "rescuer" Kantor SAR Semarang juga berkoordinasi dengan potensi SAR Purbalingga yang telah lebih dulu disiagakan di Dusun Bambangan.

Terkait dengan kondisi Gunung Slamet, Tri Joko mengatakan bahwa hingga Kamis petang, aktivitasnya masih menunjukkan letusan-letusan kecil dan mengeluarkan asap hitam yang membumbung rendah.

"Tadi juga sempat terjadi hujan deras, namun hanya sebentar," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Koordinator Lapangan SAR Purbalingga Yudi mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasi terjadinya hal terburuk di antaranya persiapan jalur evakuasi dan tempat pengungsian sementara.

"Bahkan, kami telah menyiapkan 40 truk untuk mengangkut pengungsi bila diperlukan," katanya.

(KR-SMT/D007)